Mohon tunggu...
Zahra El Fajr
Zahra El Fajr Mohon Tunggu... Penulis - a melancholist

Teacher | Fiksiana Enthusiast | Membaca puisi di Podcast Konstelasi Puisi (https://spoti.fi/2WZw7oQ) | Instagram/Twitter : zahraelfajr | e-mail: zahraelfajr@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tetesan Langit yang Angkuh

1 Oktober 2016   00:27 Diperbarui: 3 Oktober 2016   01:12 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustration/Source: Weheartit

“Mengapa kamu berdusta?”
 “Apa?”
 “Kamu bilang kamu mulai menyukai Hujan,”

“Aku tak mengeluh?”

“Kita berpisah saja. Selamat tinggal,”
 Ia setengah berlari ke arahku “Kenapa tapi?”

“Kalau kamu suka Hujan, kamu tak akan mengelak ingkar tiap tetesannya.”

Aku menghindarimu, memutuskan berpisah denganmu daripada kamu keluhkan keberadaanku kelak, lebih baik kulepaskan kini. Kamu membawa sikap tergesa melepas genggamanku sejak dahulu, kamu selalu begitu, buatku meragu.

“Jadi, kamu suka hujan?” tukasmu


“Tidak, aku hanya suka diriku.”

Karena diriku adalah tetesan-tetesan yang banyak digilai pecinta petrichor itu.

“Jadi kamu tak suka hujan?” tanyaku

“Aku tak suka apapun selain diriku sendiri,”

Karena apa bedanya kita? Kita sama-sama spektrum butiran dari langit, yang kamu menetes terlebih dahulu dariku. Sama halnya dengan berpaling, kamu bisa lakukan itu dengan cepatnya mendahului aku. Kali ini....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun