Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Capres yang Tidak Mencapreskan Diri

26 Agustus 2013   14:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:47 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki akhir 2013, beberapa bulan ke depan, nuansa hangatnya sikon politik semakin terasa, namun terasa beda dari tahun-tahun yang lewat. Jika pada Pemilu-pemilu yang kemarin (Pasca 98), banyak orang sedikit adem, sebelum Pemilu Legislatif, tak begitu banyak bicara tentang siapa Presiden RI; mereka cenderung menanti setelah Pemilu, kemudian adanya koalisis parpol, serta kandidat-kandidat yang diusung koalisi tersebut.

Kali ini, jelang Suksesi Kuasa-Kekuasaan-Pusat Politik NKRI pada 2014, masih 2013 bahkan tahun sebelumnya, sudah banyak orang inginkan bahwa dirinya (yang paling tepat dan pas) menjadi penerus/menerima Suksesi Nasional tersebut.

Semakin ke sini, sudah banyak Bakal Kandidat yang telah mencapreskan diri (dan sekaligus tebar pesona sambil memperkenalkan di kehadapan publik). Misalnya, Abu Rizal Bakrie, Wiranto-Harri Tanoe, Prabowo, Rhoma Irama, Farhat Abbas; ada juga Dahlam Iskan, serta Imam Besar FPI (plus Suryadharma Alie) yang kemarin dicapreskan oleh para pengikutnya; mungkin ada yang lain, namun masih malu-malu kucing untuk tampilkan diri.

Dari semua Bakal Kandidat Presiden-Wapres di atas, umumnya mereka telah membentuk atau mempunyai TimSes dalam rangka PencapPresan-PencaWapresan, telah tampil di media, dialog di TV, juga melalui iklan. Sekali lagi, semuanya yang mereka lakukan itu, dalam rangka menarik perhatian publik, dan nantinya memilih sebagai Pres-Wapres.

Sayangnya dan teramat disayangkan, berbagai upaya tebar pesona dari para Bakal Kandidat itu, agaknya tak begitu mendapat respon publik. Coba anda perhatikan info image hasil survei Litbang Kompas di atas, ada sosok yang tak sekalipun bicarakan niat untuk menjadi Presiden, Wakil Presiden, ataupun orang yang berkuasa di NKRI, akan tetapi justru dialah mendapat penerimaan publik yang tertinggi.

Jokowi melewati semua tokoh-tokoh tua lainnya, apalagi Farhat, Rhoma, dan Rizieq FPI; nama dan sosok Jokowi melesat, meroket, semakin menaik jika dibandingkan dengan pada Bakal Kandidat lainnya; padahal ia hanya diam diri.

Dalam diamnya itu, justru nama Jokowi yang semakin meroket; meroket bukan karena ia gunakan bahasa roh, batin, ataupun ilmu telepati tingkat tinggi sehingga bisa ngobrol dan tebar pesona dari  dari jarak jauh. Jokowi tak punya kekuatan dan kemampuan supra-super natural apa-apa, tapi dirinya bisa menjadi Kandidat Presiden di hati banyak orang.

Bayangkan saja, orang biasa (jika pernah bertemu Jokowi, maka mudah melihat kesederhanaan dan kebersahajaanya) namun bisa mengisi serat mempesona banyak hati orang Indonesia.  Betapa tidak, dari hasil kerja Litbang Kompas di 33 provinsi, menunjukan semakin besar proporsi calon pemilih yang jelas menyatakan pilihannya terhadap sosok pemimpin nasional yang mereka kehendaki, dan itu tertuju ke/pada sosok Jokowi.

Dengan demikian, diriku juga sangat setuju dengan Litbang Kompas, bahwa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun