(5)Dialek Kalumpang yang dituturkan di Desa Karataun, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju; Desa Bonehau, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju.
Perbedaan antar dialek yang diatas dengan bahasa Mamasa, yaitu yang berada di Kelurahan Tawalian adalah 59% dengan dialek Bambang (Bambam) adalah 61%, dialek Messawa 71%, dialek Dakka 70%, dialek Pattae dan dialek Kalumpang adalah 69%.
Â
*RUMAH ADATÂ
  Mamasa mempunyai rumah adat yang berfungsi sebagai rumah tinggal di masa lalu untuk tempat penyimpanan hasil panen. Rumah adat Mamasa yang sangat unik, yaitu menyerupai bentuk kapal seperti kapal nenek moyang mereka ketika berangkat dan menyebrangi laut. Rumah adat Mamasa mirip dengan rumah adat Toraja, kemiripannya karena asal-usul Suku Mamasa dan Suku Toraja itu masih satu rumpun.
  Rumah adat Mamasa mirip dengan rumah adat Toraja, tetapi perbedaannya itu rumah Mamasa memiliki atap kayu yang berat dengan bentuk yang tidak terlalu melengkung, sedangkan rumah adat Toraja memiliki atap kayu dengan bentuk seperti huruf U. Mamasa memiliki rumah adat yang disebut "Banua" yang artinya adalah rumah. Di Mamasa memiliki 5 jenis rumah dan digunakan berdasarkan tingkatan sosialnya, yaitu:
(1)Banua Layuk.
"Banua" artinya rumah, "Layuk" artinya tinggi. Jika digabungkan, artinya menjadi "Rumah Tinggi" yang berukuran besar dan tinggi. Pemilik rumah merupakan bangsawan. Banua Layuk berlokasi di Rantebuda, Buntukasisi, Orobua, dan Tawalian.
 Pembangunan Banua Layuk yang terdiri dari bagian atap, rumah panggung, dan kolong mempunyai filosofi dan fungsi. Fungsi rumah panggung adalah untuk menghindar dari gangguan binatang buas, lantai dapat menampung hawa panas sehingga cocok untuk daerah dingin, dan yang terakhir bagian kolong dapat berfungsi praktis.Â
(2)Banua Sura'