Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Teknologi Diversifikasi Pangan Dengan Fortifikasi Tepung Daun dan Biji Kecipir: Solusi Cerdas Dalam Upaya Pencegahan Stunting

12 Oktober 2025   01:10 Diperbarui: 12 Oktober 2025   01:10 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanaman kecipir. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Tanaman kecipir. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Kecipir termasuk tanaman legum yang punya kandungan protein setara dengan kedelai. 

Biji kecipir mengandung sekitar 30--40% protein, sedangkan daun mudanya kaya vitamin A, zat besi, dan kalsium. 

Nilai gizi yang tinggi ini menjadikannya bahan ideal untuk difortifikasi ke dalam produk pangan, terutama tepung, yang mudah diolah dan dikonsumsi.

Kecipir termasuk tanaman yang mudah tumbuh di berbagai kondisi tanah dan iklim. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Kecipir termasuk tanaman yang mudah tumbuh di berbagai kondisi tanah dan iklim. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Fortifikasi Tepung Daun dan Biji Kecipir

Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi ke dalam makanan untuk meningkatkan kandungan nutrisinya. 

Dengan memanfaatkan teknologi sederhana, daun dan biji kecipir bisa diolah menjadi tepung, lalu dicampurkan ke berbagai bahan makanan seperti roti, biskuit, bubur, atau bahkan mie instan.

Langkah pembuatannya tidak terlalu rumit:

1. Daun dan biji kecipir dikeringkan dengan cara oven atau penjemuran.

2. Setelah kering, bahan digiling hingga menjadi tepung halus.

3. Tepung ini bisa dicampur dengan bahan utama (seperti tepung terigu atau tepung tapioka) dalam proporsi tertentu.

Tepung daun kecipir berwarna hijau keabu-abuan, kaya serat dan zat besi, sementara tepung biji kecipir berwarna krem dengan rasa gurih khas kacang-kacangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun