Kecipir termasuk tanaman legum yang punya kandungan protein setara dengan kedelai.Â
Biji kecipir mengandung sekitar 30--40% protein, sedangkan daun mudanya kaya vitamin A, zat besi, dan kalsium.Â
Nilai gizi yang tinggi ini menjadikannya bahan ideal untuk difortifikasi ke dalam produk pangan, terutama tepung, yang mudah diolah dan dikonsumsi.
Fortifikasi Tepung Daun dan Biji Kecipir
Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi ke dalam makanan untuk meningkatkan kandungan nutrisinya.Â
Dengan memanfaatkan teknologi sederhana, daun dan biji kecipir bisa diolah menjadi tepung, lalu dicampurkan ke berbagai bahan makanan seperti roti, biskuit, bubur, atau bahkan mie instan.
Langkah pembuatannya tidak terlalu rumit:
1. Daun dan biji kecipir dikeringkan dengan cara oven atau penjemuran.
2. Setelah kering, bahan digiling hingga menjadi tepung halus.
3. Tepung ini bisa dicampur dengan bahan utama (seperti tepung terigu atau tepung tapioka) dalam proporsi tertentu.
Tepung daun kecipir berwarna hijau keabu-abuan, kaya serat dan zat besi, sementara tepung biji kecipir berwarna krem dengan rasa gurih khas kacang-kacangan.