Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Deforestasi dan Fragmentasi Habitat: Harimau Punah, Kebun Kita Bisa Rusak. Kenapa Begitu??

1 Oktober 2025   00:24 Diperbarui: 1 Oktober 2025   00:24 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harimau, salah satu hewan yang terancam punah.(iStockphoto/Ondrej Prosicky/Kompas.com)

4. Pertanian Ramah Lingkungan

Pola pertanian yang selaras dengan ekosistem bisa mengurangi konflik. 

Contohnya agroforestri, yaitu sistem bercocok tanam yang tetap mempertahankan pohon-pohon besar.

Dengan cara ini, lahan pertanian tetap produktif, tapi satwa liar juga masih punya tempat berlindung.

5. Dukungan Konservasi

Nggak semua orang bisa turun langsung ke hutan, tapi kita bisa mendukung organisasi konservasi lewat donasi, kampanye, atau sekadar menyebarkan informasi. 

Ingat, suara kecil kalau bergabung bisa jadi kekuatan besar.

Harimau, Kita, dan Masa Depan

Mungkin sebagian orang mikir, "Ah, harimau itu kan jauh di hutan. Ngapain repot-repot mikirin mereka?" 

Padahal, keberlangsungan hidup harimau itu erat banget dengan kehidupan kita sehari-hari. 

Hutan yang sehat artinya air tetap tersedia, tanah tetap subur, dan cuaca lebih stabil. 

Semua itu adalah faktor penting buat pertanian dan ketahanan pangan. Jadi, melindungi harimau sebenarnya sama aja dengan melindungi masa depan anak cucu kita.

Kalau harimau punah, kita kehilangan lebih dari sekadar hewan ikonik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun