Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Buah Salam" Yang Jarang Kita Ketahui!!!

19 September 2025   23:20 Diperbarui: 19 September 2025   23:20 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon salam yang sedang berbuah. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Kalau mendengar kata daun salam, mungkin yang langsung terbayang di pikiran kita adalah aroma harum yang sering mewarnai masakan Indonesia. 

Daun hijau yang sederhana ini seolah sudah jadi bumbu wajib untuk sop, semur, gulai, atau nasi uduk. 

Hampir setiap dapur di rumah orang Indonesia pasti menyimpan stok daun salam, entah dalam keadaan segar maupun kering. 

Namun, tahukah kamu bahwa daun salam bukan hanya sekadar penyedap rasa? 

Ada hal menarik yang jarang dibicarakan, yaitu tentang buah daun salam dan potensinya yang luar biasa, termasuk sebagai pengawet makanan alami!

Daun salam sudah jadi bumbu wajib untuk sop, semur, gulai, atau nasi uduk. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Daun salam sudah jadi bumbu wajib untuk sop, semur, gulai, atau nasi uduk. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Ya, kamu tidak salah baca. Selama ini perhatian kita terlalu fokus pada daun, padahal pohon salam juga menghasilkan buah kecil berwarna merah ketika matang. 

Buahnya berbentuk bulat lonjong dan ukurannya mungil. 

Meski tidak seterkenal daunnya, buah salam ini ternyata menyimpan potensi yang luar biasa, baik dalam dunia kesehatan maupun teknologi pangan.

Buah salam masih muda. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Buah salam masih muda. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Lebih dari Sekadar Daun Penyedap

Daun salam terkenal dengan kandungan senyawa bioaktifnya seperti flavonoid, tanin, dan saponin. 

Senyawa-senyawa inilah yang membuat daun salam sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan.

Mulai dari membantu menurunkan kadar kolesterol, mengontrol gula darah, hingga melancarkan pencernaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun