Dengan mengolah daun kering dan kertas bekas jadi arang, kita ikut mengurangi beban TPA sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru.
Kalau ditanya soal sampah, mungkin banyak dari kita langsung kepikiran dengan plastik atau botol bekas.Â
Padahal, ada jenis sampah lain yang jumlahnya nggak kalah bikin kaget, yaitu daun kering dan kertas bekas.Â
Bayangin aja, menurut data terbaru tahun 2024/2025, Indonesia menghasilkan sekitar 67,8 juta ton sampah nasional.Â
Dari jumlah itu, 57% berupa sampah organik (termasuk daun) dan 10% adalah sampah kertas.Â
Jadi bisa kebayang betapa melimpahnya bahan-bahan ini kalau mau diolah.
Sayangnya, sekitar 60-70% sampah masih berakhir di TPA, dan cuma 10-15% yang berhasil didaur ulang.Â
Padahal, kalau dua jenis limbah ini dikelola dengan kreatif, bisa jadi peluang bisnis menjanjikan.Â
Salah satunya dengan cara mengolah daun kering dan kertas bekas jadi arang hemat energi.Â
Bukan cuma solusi ramah lingkungan, tapi juga bisa mendatangkan omzet jutaan rupiah tiap produksi.Â
Seru kan?
Kenapa Harus Daun Kering dan Kertas Bekas?
Alasan pertama jelas karena jumlahnya melimpah. Daun kering gampang banget kita temui setiap hari, apalagi di daerah perumahan atau kampus yang banyak pepohonannya.Â
Biasanya orang tinggal kumpulin, lalu dibakar begitu aja. Padahal kalau dibakar sembarangan, malah bikin polusi udara.