Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Olah Daun Kering dan Kertas Bekas Jadi Arang Hemat Energi, Omzet Jutaan Tiap Produksi

12 September 2025   01:05 Diperbarui: 12 September 2025   01:05 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dengan mengolah daun kering dan kertas bekas jadi arang, kita ikut mengurangi beban TPA sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru.

Kalau ditanya soal sampah, mungkin banyak dari kita langsung kepikiran dengan plastik atau botol bekas. 

Padahal, ada jenis sampah lain yang jumlahnya nggak kalah bikin kaget, yaitu daun kering dan kertas bekas. 

Bayangin aja, menurut data terbaru tahun 2024/2025, Indonesia menghasilkan sekitar 67,8 juta ton sampah nasional. 

Dari jumlah itu, 57% berupa sampah organik (termasuk daun) dan 10% adalah sampah kertas. 

Jadi bisa kebayang betapa melimpahnya bahan-bahan ini kalau mau diolah.

Sayangnya, sekitar 60-70% sampah masih berakhir di TPA, dan cuma 10-15% yang berhasil didaur ulang. 

Padahal, kalau dua jenis limbah ini dikelola dengan kreatif, bisa jadi peluang bisnis menjanjikan. 

Salah satunya dengan cara mengolah daun kering dan kertas bekas jadi arang hemat energi. 

Bukan cuma solusi ramah lingkungan, tapi juga bisa mendatangkan omzet jutaan rupiah tiap produksi. 

Seru kan?

Kenapa Harus Daun Kering dan Kertas Bekas?

Alasan pertama jelas karena jumlahnya melimpah. Daun kering gampang banget kita temui setiap hari, apalagi di daerah perumahan atau kampus yang banyak pepohonannya. 

Biasanya orang tinggal kumpulin, lalu dibakar begitu aja. Padahal kalau dibakar sembarangan, malah bikin polusi udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun