Pertama, belajar tanggung jawab. Terima kenyataan bahwa setiap masalah itu nggak selalu muncul dari satu orang aja. Kadang karena sistem, kondisi, atau bahkan ketidaksengajaan. Saat kita mau tanggung jawab, kita bakal lebih terbuka mencari solusi.
Kedua, latih empati dan komunikasi. Jangan langsung emosi atau nge-judge. Dengar dulu penjelasan orang lain. Siapa tahu mereka juga bingung, juga butuh dukungan, bukan malah dimarahi.
Ketiga, ubah mindset dari menyalahkan ke menyelesaikan. Ganti kalimat "siapa yang salah?" jadi "apa yang bisa kita perbaiki?" Dari sini, energi kita nggak habis buat konflik, tapi dipakai buat cari solusi.
Keempat, bangun budaya kolaboratif, baik di rumah, kantor, maupun lingkungan sosial. Ketika orang merasa dihargai dan didengarkan, mereka akan lebih terbuka dalam menghadapi masalah bareng-bareng.
Toh, hidup ini udah cukup berat kalau kita jalan sendirian.Â
Jangan malah nambah beban dengan saling menjatuhkan. Hidup bareng-bareng, hadapin masalah bareng-bareng, dan cari solusinya bareng-bareng juga.
Akhirnya, kita harus sadar bahwa menyalahkan orang lain cuma bikin masalah beranak pinak.Â
Sementara mencari solusi itu menyembuhkan dan menumbuhkan. Dan bukan berarti kita nggak boleh melakukan evaluasi atau menilai kesalahan ya.Â
Tapi bedanya, kita menilai untuk memperbaiki, bukan untuk menjatuhkan.
Jadi, mulai sekarang yuk ubah cara kita menghadapi masalah.
Kalau ada yang salah, tarik napas, tenangkan pikiran, kumpulkan informasi, ajak diskusi, dan fokus cari solusi. Tinggalkan kebiasaan cari kambing hitam.Â
Karena sejatinya, hidup ini akan jauh lebih ringan kalau kita bisa saling menguatkan, bukan saling menyalahkan.
Ingat, masalah itu dicari jalan keluarnya, bukan kambing hitamnya.
Kalau kamu udah sampai di bagian akhir artikel ini, berarti kamu udah satu langkah lebih bijak dalam menghadapi masalah.