3. Kesadaran masyarakat dan produsen masih rendah
Banyak konsumen yang belum terbiasa memilah sampah. Dan banyak produsen yang masih memandang EPR sebagai "tambahan kerjaan" yang bikin ribet.
Apa solusinya?
Nah, supaya EPR bisa berjalan lancar, perlu kerja sama dari semua pihak.Â
Pemerintah bisa kasih insentif buat produsen yang menerapkan EPR dengan baik, misalnya dalam bentuk keringanan pajak atau kemudahan izin.Â
Selain itu, teknologi bisa jadi solusi. Misalnya, dengan aplikasi digital yang memantau pengumpulan sampah kemasan, atau platform yang menghubungkan konsumen, pengepul, dan pengolah limbah.
Menuju ekonomi sirkular
EPR ini sebenarnya adalah bagian dari upaya besar untuk membangun ekonomi sirkular, yaitu sistem ekonomi yang fokus pada penggunaan ulang sumber daya, bukan cuma produksi dan konsumsi linear (pakai--buang).Â
Dalam ekonomi sirkular, sampah bukan lagi dianggap limbah, tapi bisa jadi bahan baku baru.
Kalau EPR diterapkan secara konsisten, ini bisa jadi awal yang baik untuk menciptakan sistem produksi dan konsumsi yang lebih ramah lingkungan.Â
Dan siapa tahu, Indonesia bisa jadi pelopor pengelolaan sampah berbasis produsen di Asia Tenggara!
Semua punya peran
Akhirnya, mengurangi sampah bukan cuma tugas pemerintah atau konsumen aja.Â