Kenapa EPR itu penting?
Sampah, terutama sampah plastik, udah jadi masalah serius di Indonesia.Â
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan lebih dari 60 juta ton sampah setiap tahun.Â
Dan dari jumlah itu, sebagian besar berasal dari produk-produk konsumsi harian.
Bayangin, kalau semua produsen ikut bertanggung jawab mengelola sampah produknya, dampaknya bisa luar biasa.Â
Lingkungan bisa lebih bersih, volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) berkurang, dan tentu saja, ini bisa membuka peluang usaha baru di sektor daur ulang.
Apa yang sudah dilakukan produsen?
Beberapa perusahaan besar di Indonesia sebenarnya udah mulai bergerak. Ada yang mengganti kemasan plastik sekali pakai jadi kemasan daur ulang.Â
Ada juga yang menyediakan dropbox di toko atau outlet mereka, jadi konsumen bisa balikin kemasan bekas.Â
Bahkan, ada perusahaan yang kerja sama sama UMKM daur ulang buat ngolah sampah kemasannya jadi barang bernilai.
Langkah-langkah ini patut diapresiasi, tapi tentu belum cukup.Â
Karena sebagian besar produsen masih belum maksimal dalam menjalankan EPR.Â
Banyak yang belum sadar, atau masih menganggap ini sebagai beban tambahan.