Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jangan Dibuang! Kulit dan Biji Kelengkeng Bisa Jadi Pupuk Cair Super Subur untuk Tanaman

6 April 2025   20:49 Diperbarui: 6 April 2025   20:49 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa kulit dan biji Kelengkeng. (sumber foto: Jandris_Sky)

Salam Jejak Hijau

Jangan buang kulit dan biji buah Kelengkeng, bisa diiolah jadi Pupuk Organik Cair (POC).

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, persoalan sampah makanan (food waste dan food loss) menjadi tantangan serius yang tak boleh dipandang sebelah mata. 

Berdasarkan data dari Kementerian PPN/Bappenas, pada tahun 2024 Indonesia diprediksi akan menghasilkan food loss and waste (FLW) sebanyak 112 juta ton atau setara 344 kilogram per kapita per tahun artinya rata-rata satu orang menyumbang sekitar 1 kilogram sampah makanan setiap hari. 

Angka ini sangat memprihatinkan dan menuntut perhatian serta aksi nyata dari semua pihak.

Jangan di buang limbah kulit dan biji Kelengkeng. (sumber foto: Jandris_Sky)
Jangan di buang limbah kulit dan biji Kelengkeng. (sumber foto: Jandris_Sky)

Salah satu bentuk sampah makanan yang paling sering dianggap remeh adalah limbah rumah tangga dari buah-buahan, termasuk kulit dan biji kelengkeng. 

Buah kelengkeng dikenal karena rasa manisnya yang khas dan kandungan gizinya yang baik. 

Namun, setelah dikonsumsi, sisa kulit dan bijinya biasanya langsung dibuang ke tempat sampah tanpa berpikir dua kali. 

Padahal, sisa kelengkeng ini menyimpan potensi luar biasa untuk diolah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

Dari Sampah Jadi Berkah

POC merupakan hasil fermentasi bahan-bahan organik yang kaya nutrisi bagi tanaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun