Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan Ramadan Hijau: Apakah Ini Bisa Jadi Tren di Indonesia?

16 Maret 2025   23:52 Diperbarui: 16 Maret 2025   23:52 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wadah makanan ramah lingkungan dari alam. (sumber foto: jenesis borg/pinterest)

Setiap Ramadan, banyak rumah tangga dan restoran yang membuang makanan dalam jumlah besar. Padahal, dalam Islam, mubazir adalah tindakan yang tidak dianjurkan. 

Data dari FAO menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah limbah makanan terbesar di dunia.

Ramadan Hijau dapat menjadi solusi dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengelola makanan dengan lebih bijak.

2. Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Pasar takjil yang menjamur selama Ramadan menyebabkan peningkatan penggunaan plastik sekali pakai, baik untuk kemasan makanan maupun minuman. 

Banyak sampah plastik ini akhirnya mencemari lingkungan dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.

3. Konsumsi Energi yang Berlebihan

Penggunaan listrik cenderung meningkat saat Ramadan, terutama untuk penerangan malam hari, pendingin ruangan, dan memasak. Ini berkontribusi pada peningkatan emisi karbon.

4. Peningkatan Polusi Udara

Tradisi ngabuburit dengan kendaraan bermotor sering kali menyebabkan kemacetan dan peningkatan emisi gas buang. Selain itu, penggunaan petasan dan kembang api juga memperburuk kualitas udara.

Bagaimana Ramadan Hijau Bisa Diterapkan di Indonesia?

Untuk menjadikan Ramadan Hijau sebagai tren, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun