Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jangan di Buang!! Limbah Kulit Kacang Tanah Jadi Kertas Berkelanjutan

7 Februari 2025   10:52 Diperbarui: 7 Februari 2025   19:28 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan limbah kulit kacang untuk daur ulang kertas. (sumber foto: Jandris_Sky)

Penggunaan limbah sebagai bahan baku industri menunjukkan pentingnya prinsip ekonomi sirkular dalam menciptakan produk yang lebih berkelanjutan dan mendukung konsep produksi serta konsumsi yang bertanggung jawab.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapan teknologi daur ulang kertas dari kulit kacang tanah masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:

1. Efisiensi Proses Produksi: 

Pengembangan teknologi pemrosesan yang lebih hemat biaya dan efisien masih diperlukan agar dapat bersaing dengan industri kertas konvensional.

2. Skalabilitas dan Ketersediaan Bahan Baku: 

Produksi kertas dari kulit kacang tanah harus mempertimbangkan kontinuitas pasokan bahan baku dalam jumlah besar agar dapat diterapkan secara luas.

3. Penerimaan Pasar: 

Meskipun memiliki manfaat lingkungan, kesadaran konsumen terhadap produk berbahan dasar limbah organik masih perlu ditingkatkan melalui edukasi dan promosi.

Di masa depan, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi dan kebijakan yang mendukung pemanfaatan limbah pertanian dalam industri kertas. 

Dengan inovasi yang berkelanjutan, kertas dari limbah kulit kacang tanah dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Daur ulang kertas dari limbah kulit kacang tanah merupakan langkah inovatif dalam mengurangi ketergantungan terhadap kayu dan memanfaatkan limbah pertanian secara efektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun