Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Dari DO IT menjadi DUIT" Ubah Sampah Jadi Karya Seni

24 Mei 2024   13:13 Diperbarui: 24 Mei 2024   13:56 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan wajah plastik karya agus Agus Janardana (sumber: TatKala.co/Gading Ganesha)

"Dari do it menjadi duit, ubah sampah jadi karya seni"

Dalam era modern ini, isu lingkungan semakin menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi adalah penumpukan sampah, terutama sampah plastik. 

Namun, di tengah tantangan ini, terdapat peluang kreatif yang luar biasa untuk mengubah limbah menjadi karya seni yang bernilai. 

Konsep ini merangkum semangat "DO IT" melakukan sesuatu dengan semangat dan kreativitas dan "DUIT" menghasilkan sesuatu yang berharga, baik secara finansial maupun artistik.

Mengapa Sampah?

Sampah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. 

Setiap hari, kita menghasilkan berbagai jenis limbah yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan. 


Namun, dengan sedikit imajinasi dan kreativitas, sampah yang tadinya tidak berguna bisa diubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai estetika tinggi. 

Banyak seniman di seluruh dunia yang telah membuktikan bahwa limbah dapat menjadi bahan dasar untuk menciptakan karya seni yang indah dan bermakna.

Proses Transformasi: Dari Sampah Menjadi Karya Seni

Proses mengubah sampah menjadi karya seni dimulai dengan pengumpulan dan pemilahan bahan-bahan yang akan digunakan. 

Plastik, kertas, logam, dan kaca adalah beberapa contoh material yang sering ditemukan di tempat pembuangan sampah. 

Setelah dipilih, bahan-bahan ini kemudian dibersihkan dan diolah sesuai dengan visi artistik sang seniman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun