Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

"Tupperware Gulung Tikar" Apa Penyebabnya?

21 Oktober 2023   19:52 Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:55 67994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Tupperware (Dok. Pribadi)

Produk Tupperware (Dok. Pribadi)
Produk Tupperware (Dok. Pribadi)

4. Konkurensi yang Kuat: Persaingan di industri peralatan dapur sangat ketat. Perusahaan-perusahaan lain yang lebih adaptif terhadap perubahan pasar telah berhasil menarik perhatian konsumen dengan produk-produk yang lebih sesuai dengan gaya hidup modern.

Tupperware tidak memanfaatkan pemasaran digital (Dok. Pribadi)
Tupperware tidak memanfaatkan pemasaran digital (Dok. Pribadi)

5. Keterbatasan Dalam Pemasaran Digital: Tupperware tidak sepenuhnya memanfaatkan potensi pemasaran digital dan media sosial untuk menjangkau konsumen. Generasi yang lebih muda tumbuh dengan teknologi, dan kurangnya upaya dalam hal pemasaran digital telah mengurangi visibilitas merek ini.

Untuk tetap relevan di era gen z, Tupperware perlu melakukan perubahan yang signifikan dalam produk, pemasaran, dan model bisnisnya. Ini termasuk eksplorasi bahan yang lebih ramah lingkungan, transformasi digital, dan pengembangan cara-cara baru untuk berinteraksi dengan pelanggan. Jika tidak, Tupperware mungkin terus berjuang untuk beradaptasi dengan generasi yang semakin dominan di pasar konsumen.

Menghadapi kombinasi faktor-faktor ini, Tupperware, yang telah menjadi bagian penting dari sejarah peralatan dapur, mengambil keputusan sulit untuk mengakhiri operasinya. Meskipun merek ini mungkin terus dikenang sebagai simbol penyimpanan makanan yang ikonik, perubahan dalam preferensi konsumen dan keberlanjutan telah menyebabkan Tupperware gulung tikar setelah puluhan tahun dalam bisnis.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun