Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money

Apple Dan Kawan-Kawan Bermimpi Mengalahkan Toyota

6 Juni 2021   12:00 Diperbarui: 21 Juni 2021   10:24 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah banyak keluar prediksi yang dilontarkan oleh para pakar bahwasanya perusahaan tehnologi seperti Apple, Google dan lainnya akan mengalahkan Toyota, BMW, Ford, Nissan serta yang lainnya sebagai jawara penjual mobil.

Prediksi ini keluar semata didorong oleh menggelegarnya nilai pasar Tesla selama tahun 2020 lalu yang naik hampir 7 kali lipat dalam 1 tahun. Sehingga semua mata tertuju pada apa yang sudah diraih Tesla selama ini.

Berbekal informasi Tesla ini, semua perusahaan tehnologi berlomba untuk mengikuti jejak Tesla, siapa tahu bisa mendongkrak nilai saham mereka - tidak usah sampai 700 %, cukup 200%  saja sudah sangat memuaskan.

Membuat mobil dan memasarkannya bukan hanya masalah tehnologi semata. 

Memang perusahaan tehnologi ini mungkin bisa berkontribusi banyak untuk meningkatkan kemampuan mobil untuk berjalan secara mandiri. Tapi jangan lupa, berapa banyak fitur bisa berjalan secara mandiri tadi akan menarik hasrat para pembeli?.

Perlombaan yang sesungguhnya yang terjadi saat ini antara perusahaan tehnologi dan pembuat mobil yang sudah ada saat ini masih pada seputar kekuatan dan kehandalan batere yang dipasang dimobil. Berapa kilometer batere tadi bisa membawa mobil berjalan dan berapa lama batere itu diisi ulang sampai penuh.

Angka imajiner yang diharapkan adalah 2.000 km jarak tempuh sebelum diisi ulang dan dibawah satu jam pengisian ulang hingga batere penuh.

Melihat angka-angka diatas, pencapaian saat ini barulah pada fase awal. Perjalanan masih jauh dan panjang untuk disebut sebagai pemenang.

Selain daripada jarak tempuh dan waktu pengisian, penjualan mobil juga melibatkan rantai yang panjang. Mulai dari distributor utama, distributor, bengkel pelayanan purna jual dan lain-lainnya.

Rantai distribusi ini membutuhkan keahlian khusus yang tentunya bukan menjadi keahlian dari perusahaam tehnologi. Karena karakter orang yang terlibat berbeda dan tipe organisasinya juga berbeda.

Sampai saat ini belum pernah saya mendengar ada perusahaan yang mampu bertransformasi secara radikal dan bisa bertahan. Dan juga secara ekonomi, menjual mobil tidaklah mampu meningkatkan revenue dan laba mereka secara signifikan. 

Tentu mereka lebih memilih bertahan di core business nya saat ini yang memberikan kenaikan konstan setiap tahun dan laba yang gemuk. Daripada sungguh-sungguh berspekulasi merebut lahan pemain mobil.

Dugaan saya, gembar-gembor perusahaan tehnologi tadi sekedar pemanis saja agar harga saham mereka terdongkrak, mengikuti jejak Tesla. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun