Mohon tunggu...
James P Pardede
James P Pardede Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis itu sangat menyenangkan...dengan menulis ada banyak hal yang bisa kita bagikan.Mulai dari masalah sosial, pendidikan dan masalah lainnya yang bisa memberi pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mohon Maaf, Silaturahminya Lewat Daring Saja

15 Februari 2021   09:58 Diperbarui: 15 Februari 2021   10:09 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untuk menyerahkan bantuan Imlek pun harus mematuhi aturan protokol kesehatan- foto : james p pardede

Virus Corona yang lebih dikenal dengan sebutan Covid-19 telah mengubah segalanya. Termasuk tatanan hidup manusia yang selama ini bisa saling bertegur sapa secara langsung, berubah total karena ada aturan Protokol Kesehatan yang harus kita jalankan kalau ingin sehat dan terhindar dari paparan virus ini.

Aturan untuk memakai masker membuat kita sedikit agak sulit mengenali siapa dibalik masker tersebut. Mungkin karena sudah terbiasa dengan suara, bentuk tubuh atau tatapan matanya kita tidak perlu ragu untuk menegur atau sekadar mengatakan salam tanpa harus berjabat tangan.

Kebiasaan memakai masker jadi satu kebutuhan yang tak bisa kita lupakan jika kita ingin sehat dan terhindar dari virus ini. Masker menjadi salah satu alat yang wajib kita gunakan terutama saat berada di luar rumah.

Pandemi Covid-19 juga telah membatasi kita untuk bertemu secara langsung atau berinteraksi secara langsung. Pada perayaan hari-hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru pun sudah dibatasi. Baru-baru ini perayaan Tahun Baru Imlek 2572 pun banyak keluarga yang menutup pintu rapat-rapat dan tidak menggelar acara open house.

Mohon maaf, silaturahmi di masa pandemi ini hanya bisa kita lakukan lewat jaringan telekomunikasi. Ucapan selamat atau sekadar menyampaikan sesuatu cukup lewat alat komunikasi saja. Hanya saja, untuk menyerahkan bantuan sebagai ungkapan rasa peduli dan kasih sayang terhadap sesama harus dilakukan secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan.

Tidak hanya permasalahan jalinan tali silaturahmi, belajar atau kuliah tatap muka pun masih dilakukan dalam jaringan (daring). Bahkan, dimasa pandemi ini sudah banyak mahasiswa yang kemudian lulus menjadi sarjana tanpa harus datang lagi ke kampus. Wisuda sudah dilakukan secara virtual atau kalau pun terpaksa harus datang ke kampus dibuat secara drive thru agar tidak menciptakan kerumunan.

Rumah sakit pun saat ini sudah membuat aturan baru, yaitu meniadakan jam besuk. Kalau ada keluarga yang sakit, tak bisa lagi kita ramai-ramai untuk membesuk dan memberi semangat secara langsung kepada keluarga kita yang sakit. Solusinya adalah video call dan memberi semangat secara online.

Salah satu wujud kepedulian terhadap sesama adalah memberikan bantuan dan biingkisan. Hal ini harus dilakukan secara langsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Foto - James
Salah satu wujud kepedulian terhadap sesama adalah memberikan bantuan dan biingkisan. Hal ini harus dilakukan secara langsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Foto - James
Semua ini harus kita terima dengan sepenuh hati, walaupun pada awalnya banyak kritik dan penolakan dari berbagai kalangan. Bahkan, untuk melihat saudara kandung kita sendiri harus mematuhi prosedur dan ketetapan (protap) pihak rumah sakit. Ini semua demi menjaga diri kita juga agar tidak terpapar virus ini.

Secara khusus, dalam tulisan ini saya ingin mengulas sedikit tentang jalinan tali silaturahmi yang terpaksa harus kita terima dan jalankan dengan cara daring atau online. Hal ini 'terpaksa' harus kita terima karena secara perlahan sudah semua orang menyadari akan bahaya dari virus Corona ini.

Untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2572 tahun ini, kita hanya bisa mengucapkannya secara online saja. Karena, untuk datang ke rumah atau bertemu dan saling bertegur sapa ada keragu-raguan di dalam hati yang tak harus diungkapkan, yaitu perasaan curiga dan takut terpapar.

Siapa pun berhak untuk mencurigai orang lain demi untuk menghindar dari paparan virus ini. Hanya saja, semuanya tergantung pada diri kita masing-masing agar tetap menjaga kesehatan dan melindungi diri dengan protokol kesehatan.

Semoga jalinan tali silaturahmi antar sesama kita tidak terputus karena virus ini. Walau pun  hanya lewat jaringan komunikasi, semoga jalinan tali silaturahmi antara kita tetap terjalin dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun