hati ini merasa senang berbunga-bunga saat mendengar sahabat-sahabatku telah merayakan keberhasilan studi yang mereka tempuh. kebahagiaan itu pun saya rasakan saat melihat pancaran wajahnya yang sumbringah. melihat hal itu, saya menjadi bersemangat untuk mengikuti jejak mereka dengan terus mengejar ketertinggalan studi yang saya tempuh. kesalahan fatal yang saya dapatkan adalah saat hal masalah kesalahan absensi masuk yang menjadi benteng penghalang untuk mencoba mengajukan judul penelitian. disatu sisi saya tidak mempermasalahkan bagi saya mungkin itu adalah kecerobohan saya dan ketidaktahuan saya.
*****
namun, di detik-detik terakhir ini saya step pencapaian saya masih penuh ujian besar yang bagi mereka sangat mudah. tapi, bagi saya sulit bagaikan kemarau mengeringkan tanah-tanah yang tandus. seandainya memang ada keajaiban itu kehendak Tuhan yang saya anggap hal luar biasa karena itu pernah saya lalui. usaha demi usaha saya terus lakukan meski terkadang harus menyembunyikan pesakitan dengan terus menujukkan wajah ceria. andai saya sebagai pandai bermain peran saya akan berusaha memerankan karakter kepalsuan itu untuk mendapat empati orang-orang.
akan tetapi, saya tidak ingin jiwa ini di isi oleh lakon-lakon kebohongan. toh Tuhan pun tahu, mereka pun tahu pasti adanya balasan dengan mereka perbuat, baik buruk itu suatu hal yang biasa namun, menjadi orang yang sabar dengan menanam kepesakitan bagai gunung yang suatu saat mampu memuntahkan laharnya hingga ribuan bahkan jutaaan jiwa ada yang menderita maupun kehilangan sanak famili dan kehilangan mata pencaharian.
to be continue......