Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sayembara di Negeri Koplak

26 Januari 2020   15:29 Diperbarui: 26 Januari 2020   15:32 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah dari Pinterest.com

dokpri
dokpri
Syahdan...
Di Negeri Koplak yang adil makmur dan seluruh rakyat bahagia. Sukses dan sejahtera berkat pimpinan seorang ratu yang bernama Baginda Daya Usaha Semoga Berkah ( hi... hi... hi... persis nama PT aja ya ).

Ratu Daya yang cantik bijaksana dan tidak sombong tentunya, memerintah dengan segala kebijaksanaan dan kearifan, sehingga seluruh rakyat mencintainya.

Semua rakyat bahagia, namun si ratu sendiri tidak bahagia.

Apa pasal?
Semua dikarenakan oleh putera semata wayangnya Pangeran Jagat Asmoro Bangun yang belum kunjung mempunyai pendamping.

Padahal pangeran satu ini gantengnya ngidap-ngidapi, mboys, keren abis.

Sayang ia masih lajang karena mengharapkan jodoh yang cantik gemulai bagai gadis-gadis di telenovela atawa drama korea yang lagi marak muncul di TPNK ( Tipi Negeri Koplak, tentunya )


Akhirnya karena gregetan, dan sudah tidak sabar menimang cucu, sebagai penerus kejayaan Negeri Koplak ini, Ratu Daya membuat sayembara untuk memilih calon pendamping Pangeran Jagat,  yang lebih asyik maen game dari pada bersosialisasi!

*

Kabar sayembara itu sampai ke delapan penjuru Negeri Koplak ini. Terdengar sampai telinga seorang yang baik hati yaitu Mama Produktif dan keluarganya. Kebetulan MamaProduktif punya anak perempuan berbiji-biji banyaknya. ( sekarang tahukan maksudnya produktif? )

Yap. Produktif bikin anak.

Sang suami SuroBledek Ditengahhari adalah suami yang cocok bagi MamaProduktif. Alhasil anaknya berentet kaya antrian nonton bioskop.

" Evi MerahMerona kamu sebagai si sulung tolong pimpin adik-adikmu yang cantik-cantik itu untuk ikut sayembara. Mami yakin, pasti salah satu dari kalian ada yang terpilih!" suaranya kenes dan manja, memberikan perintah kepada serombongan anak gadisnya untuk mengikuti sayembara.

Evi MerahMerona hanya mengangguk kepala. Siapa yang tidak ingin jadi calon mantu Ratu penguasa Kerajaan Koplak.

Meski anak kandungnya bererot banyaknya, karena kebaikan hati MamaProduktif, ia masih mempunyai anak angkat satu lagi yaitu Janeeta KuningKemuning.

*
Singkat cerita, berangkatlah Evi MerahMerona dengan saudara-saudaranya mengadu untung merebutkan hati dan cinta si Pangeran Jagat Asmoro Bangun.

Di sewanya bus double decker Semalam Sampai untuk membawa rombongan bak bidadari itu ke Negeri Koplak.

Suro BledekDisiangHari dan MamaProduktif melepas kepergian anak-anaknya dengan ceria.

Dilepasnya mereka sampai bus besar itu menghilang di balik bukit.

Dan...

" Pi... Ayuk... kita... Hehem... Hehem... mumpung rumah sepi!" ajak MamaProduktif dengan manja. Ia bergelayut mesra di bahu suaminya, menuju kamar mereka. Teett*** sensor.

=====

Bus yang membawa rombongan menjemput impian. Melewati setengah lebih wilayah Negeri Koplak. Naik gunung, turun gunung. Naik bukit, turun bukit. Keluar masuk hutan ( ini kayak Sawung Kampret masuk Pramuka ).

Semula perjalanan smooth dan lancar jaya. Namun tanpa dinyana jembatan terakhir menuju Istana Negeri Koplak putus diterjang banjir.

Tidak ada jalan alternatif, apalagi jalan tol fungsional. Tidak ada!
Satu-satunya jalan adalah melalui menyeberangi sungai itu. Kalau dipaksa jalan memutar, akan dua hari perjalanan lagi. Padahal waktu audisi sayembara sudah tinggal hitungan jam lagi.

" Pak Sopir, apa tidak ada jalan yang lain nih?" tanya YenieSue UnguSueOraJamu gadis ke dua dari lima bersaudara itu yang agak gelisah.

Sopir yang berbadan tambun dan berkumis sekepel hanya bisa menggelengkan kepala saja.

Tidak ada jalan lain. Harus dicari jalan untuk menyebrangi sungai yang kelihatannya dalam banget itu.

Evi MerahMerona sebagai kepala rombongan, celingak-celinguk mencari jalan keluar. Ia juga gelisah, apalagi adik-adiknya sudah kelihatan tidak sabar.

" Kak Evi, bagaimana nih?" suara tak sabar dari adik bungsu mereka AnisJingga MoMakanMoNggak yang tiba-tiba merasa jutek.

Semua kebingungan, semua spontan melihat jam tangan kepunyaan masing-masing. Tanpa kompromi jarum jam itu terus berdetik.

" Woi... Kakak. Itu ada sampan di seberang..!" teriakan yang mengagetkan ternyata keluar dari mulut manis si Janeeta KuningKemuning yang tidak tahu kapan, sudah nyangsang di atas pohon Mahoni raksasa, sambil menunjukan jari telunjuknya yang runcing, memberitahukan kabar gembira.

" Horeeee... Horeeee " teriakan mereka spontan dengan gembira.

" Bang... Oom... Pakde... !" teriak mereka serempak dengan panggilan yang berbeda-beda. Ahaiii!

Datanglah dengan cepat si tukang sampan kecil menyebrang.

" Ada yang bisa saya bantu, nona-nona?" tanya tukang sampan ramah, sambil mengedip-ngedipkan matanya genit ( genit apa cacingan? )

" Oom, bisa nyebrangin kita nggak?" sosor langsung si Lorei BiruLembam tidak sabar.

" Boleh, nona-nona, tapi harus bayar ya!" tawar si tukang sampan yang ternyata MasNurkhoKangkang pringas-pringis.

" Ah, gampang. Ini bekal kami banyak. Berapa Bang?" tanya RyHijau RinganDijinjingBeratDibanting sambil meraih dompet dari tas slempangnya yang berwarna keemasan.

" Eit... Tunggu dulu, nona. Aku bukan butuh uang. Bayaranku hanya satu SUN saja setiap aku menyebrangkan nona-nona. Bagaimana? Mau? Kalau tidak aku balik lho?" tawar MasKangkang jual mahal.

Karena waktu semakin mendesak, terpaksa tidak ada pilihan lagi. SUN bolehlah, cuma SUN ini, lagian si Mas Sampan juga nggak jelek-jelek amat. Gagah dan hemmm...

Akhirnya transaksi mencapai kesepakatan, DEAL setiap menyebrangkan gadis-gadis itu, si Mas Kangkang mendapat hadiah Sun clepot. Wah, menang banyak nih.

Pertama disebrangkan adalah Evi MerahMerona.
" Clepot!" bunyi sun MasKangkang pertama buat upah menyebrang.

Sambil mendayung menyebrang, MasKangkang bernyanyi girang.
" Kerubyuk-kerubuyuk sengok... Ngok!"

Begitu seterusnya...

=========

Dimulai dari Evi MerahMerona si sulung. Dilanjutkan berturut-turut ke adik-adiknya.
" Kerubyuk... Kerubyuk.... Sengok... Ngok !" diulang terus oleh MasKangkang bak mantra keberuntungan. Sehari ini ia bisa memandang, menikmati kecantikan aneka ragam, bodi yang aduhai dan clepot di pipi yang ranum wangi itu.
" Mujur... Mujur..." batinnya senang.

Lorie BiruLembam yang tidak sabaran langsung menyalip kakaknya, yang hanya bisa manyun. Tambah seksi si bibir ungu mudanya milik YenieSueUngu.
Dan akibatnya buat Lorie " Cleppooottt!"
Lorie dengan menggigit bibir menerima sun clepot ngok dari MasKangkang.

Selanjutnya YenieSueUngu SueOraJamu, makin manyun saja, karena pipinya yang chubby renyah diclepot juga ama si Mas Kangkang. Hadeh!

Selanjutnya yang paling lembut dari lima bersaudara ini, RyHijau RinganDijinjingBeratDibanting, agak rapuh namun menawan. Wajah, senyum dan bodinya. Membuat MasKankang merem melek menyanyikan mantra.
" Kerubuyuk... Kerubuyuk... Ngoook... Clepot"
" Awww " teriak jijik RyHijau merasakan pertama kali disosor sama lelaki.
" Hueeek!" mual rasanya tapi semua karena terpaksa.

Giliran si bungsu manja AnisJingga MoMakanMoNggak. Kelihatan ia ketakutan berdiri di atas sampan yang bergoyang-goyang.

" Bang, hati-hati ya. Inces takut nih. Eiit... Eiit," suaranya gemetar menahan takut dan ngeri.
MasKangkang meleleh melihat tingkah manja si inces AnisMo ini. Tanpa sadar ia malah mengok si bungsu dua kali.
" Ngokkk... Ngook...!"
" Awww... Plakkkk.... Kurang ajar," jeritan, tamparan dan makian menyembur dari si AnisMo. Ia mencak-mencak dan menyumpah serapah si tukang sampan ganjen.

Buru-buru, MasKangkang membalik sampannya, menghindari serangan yang tidak terduga dari si inces yang kalap.

*

Mas Kangkang sampai di seberang. Cingak-cinguk mencari gadis ayu satu lagi.
" Perasaan tadi ada enam gadis, yang satu kemana?" batinnya sambil mencari-cari. Pas itungannya setengah lusin dibisa ngak-ngik-ngok pipi mulus.

Dengan penasaran, ia mengarahkan pandangan ke sekitar, nihil. Ke semak-semak, kali aja kebelet pipis, kosong.
Ke arah atas... " Aha... Itu dia " sorak batinnya riang.

Yang terakhir cantik tapi agak tomboy, ternyata lagi asyik merem-melek mengilik telinganya dengan bulu ayam. Nyangsang di atas pohon Mahoni semula.

" Wooooi... Non.... Come here... Let's go! Tinggal kamu... Ayo!" ajaknya semangat.

Yang diteriakin masih cuek aja. Asyik mengilik telinganya.
Saat ia sadar bahwa ia yang dipanggil. Dengan enteng si Janetta KuningKemuning melenting indah dari pohon yang tinggi, bersalto bak pesenam lantai dan " Tap... " mendarat tepat di pinggir sungai.

Ia celingak-celinguk mencari saudaranya yang lenyap... Eee... salah! Sudah dadah-dadah di seberang sungai.

" Woi, cingak-cinguk nyari apa? " tanya Mas Kangkang tak sabar.
" Ayo, buruan naik!" cocornya dengan mata berbinar.

Janetaa terkejut melihat keanehan di depan matanya. Tukang sampan, menurut penglihatan batinnya, bukanlah manusia.
Karena asyik mengilik telinga, sampai luput sama peristiwa yang menimpa saudara-saudaranya.

" Celaka duabelas. Mereka diseberangkan sama siluman!" batinnya terkejut. Otomatis ia menepuk jidatnya sendiri, karena kurang waspada.

" Non, ayo buruan aku seberangkan!" ujar Mas Kangkang sambil nyengar-nyengir nafsu.

" Wah... Siluman, kau apakan saudara-saudarku?" tanya Janetaa selidik!

Mas Kangkang senyam-senyum saja. Jawabnya santai.
" Ya, aku sebrangkan dan aku diperseni sun clepot di pipi masing-masing," jelas Mas Kangkang tanpa dosa.

" Dasar, siluman bejat. Terimalah hukumanku! Ciaaat...!"
Tendangan berantai andalan Janetta pemegang Dan VIII Taekwondo.

Serangan tak terduga membuat Mas Kangkang terkejut. Deru tendangan itu, membuat reflek Mas Kangkang untuk menghindar. Sayang sekali ia lupa, sedang ada di mana.
Ia sengaja membuat trik sampan kecil, agar ia bisa mengakali gadis-gadis itu.

Semua menurut, kecuali yang satu ini, di luar kendalinya.

Ia cepat mengelak, akibatnya.

" Byuuurrrr.... !" suara tubuhnya jatuh ke sungai dengan sukses.

Kepalang tanggung, Janetaa melepas tendangannya yang penuh tenaga dalam ke arah air sungai yang bergolak.
Tenaga dalam tendangan terkirim dan mengenai sasaran.

" Desss.... Desss.... Dessss.... Adooow ," suara tendangan dan teriakan kesakitan, melatari gerakan melayang manis bak burung srikatan yang terbang mengawang di udara dari Janeta KuningKemuning yang sakti, ternyata.

Tubuhnya yang semampai melenting balik ke arah tepi sungai dan berhasil jatuh dalam posisi kuda-kuda yang kukuh.

Sementara, air yang bergolak berubah warna. Di antara warna keruh, muncul warna merah darah. Ternyata, Mas Kangkang terluka termakan tendangan dahsyat si Janetaa.

" Ayo. Keluar siluman. Akan ku bikin mampus sekalian kamu!" teriak Janeta kesal.

" Ampun... Ampun.... Kapok!" suara mengaduh dan memohon ampun yang keluar dari buih kecoklatan dari dalam sungai.

" Lihat... Apa itu?" teriak Anis Mo Jingga ketakutan.

Semua mata memandang ke seberang sungai. Muncul dari buih gelombang air, sosok raksasa berwarna hijau kecoklatan dan berdarah-darah berbentuk seekor kepiting atau yuyu.

" Nah, itu baru wujud aslimu siluman," teriak Janetaa lagi. Sambil mengawang-awangkan tinjunya yang mungil namun berkekuatan besar mengancam.

" Ampun.... Ampun... Kapok.... Aku sebenarnya siluman yuyu namaku Yuyu Kangkang," suara mengiba ketakutan dari wujid asli Mas NukhoKangkang.

" Baiklah. Nonamu lagi berbaik hati. Ingat! Jangan berbuat seperti ini lagi. Kalau tidak aku akan datang membunuhmu!" ancam Janetaa sungguh-sungguh.

Yuyu Kangkang hanya menangguk-angguk takluk.
Dengan cepat, ia mandah mengantarkan si Janetaa yang sakti menyeberang dengan menginjak badannya.

Tidak ada lagi mantra.
" Kerubyuk sengok.... Kerubyuk sengok lagi "

*

Berkat Janeta KuningKemuning, kedok siluman yuyu terbongkar, dan sungai itu kembali aman.

Akhirnya lima bersaudara ditambah saudara angkat itu, melanjutkan perjalanan mengikuti audisi sayembara menjadi calon puteri Negeri Koplak.

Rintangan pertama dapat dilalui berkat Janetta si anak angkat yang sakti. Tibalah mereka di Istana Negeri Koplak.

=====

Sepanjang jalan menuju ruang pendaftaran untuk ikut audisi sayembara, terpampang wajah kiyut sang Pangeran Jagat Asmoro Bangun yang bikin meriang karena rindu.

Wajahnya yang tampan jantan dengan mata tajam seperti mata elang. Rambutnya yang hitam pendek berjambul bikin gemes saja.
Belum senyum dan lirikan matanya yang bikin gemes gadis-gadis peserta yang datang dari seluruh permukaan Negeri Koplak.

Bahkan dari Negeri Seribu Mimpi, Negeri Koplak, Negeri Sedeng, dan Negeri Asbun mewakilkan gadis-gadis tercantiknya sebagai kandidat puteri Negeri Koplak.

Baginda Ratu Daya, sering turun sendiri, menginspeksi semua kegiatan, bahkan ia dengan diam-diam membuat list, siapa-siapa yang layak mendapatkan putera semata wayangnya --- yang caem ciamiknya ---- mirip almarhum Raja Budi, suaminya. ( cocok, raja dan ratu kalo disambung menjadi BUDI DAYA )

Ratu Daya berarti ratunya koplak, kalo nggak inget kalau Pangeran Jagat adalah anak sendiri, rasanya ia juga ingin terjun di sayembara dan mengebetnya sendiri...
Tapi tidak mungkin ya... Itu hanya tingkah dan pikiran Ratu Daya yang HALU saja...

Peserta tercatat hampir 888 gadis-gadis cantik dari berbagai tipe, warna kulit, luas bangun dan luas tanah ( ish... itu cluster kale )

Dengan semangat mengikuti semua acara dan kegiatan. Diberikan fasilitas serba  gratis. Paviliun yang indah ber AC, ada kolam renang airnya yang bening kehijauan, makan minum gratis, wifi full, tv kabel dan yang paling jossss... adalah para petugas berupa pemuda-pemuda ganteng dan tampan seluruh Negeri Koplak diterjunkan.

Masih kalah sih sama Pangeran Jagat. Namun kalo dari angka penilaian, seumpama pangeran dapat nilai 10 utuh, para petugas dapat ponten rata-rata 8 lah. Kebayangkan!
Makanya para gadis peserta, dengan sigap berusaha mengebet petugas ganteng-ganteng itu. Kali, lagi apes. Nggak dapet Pangeran, bolehlah nenteng pulang petugas ganteng itu ( sendal kali, ditenteng!)

*
Audisi sayembara dilakukan dengan cara menyasar, kecantikan, bakat, kepribadian, kecerdasan, ketrampilan dan audisi tambahan yang tidak terduga.

Dari 888 peserta cepat menyusut menjadi 777, 666, 555, 444, 333, 222, 111, 99, 88 karena seleksi yang cepat, akurat, dengan juri-juri praktisi dan profesional di bidangnya.

Tidak ada tangis drama, dan perpisahan yang mengharukan.

Walaupun mereka kalah, mereka tidak merasa rugi dan pulang dengan tangan kosong. Mereka masih dapat bergembira membawa petugas yang ganteng.
Karena Negeri Koplak adalah negerinya orang guanteng!

*
Dari 88, menjadi, 77, 66, 55, 44, 33, 22, 11 dengan cepat sekali.
Para peserta lulus audisi benar-benar gadis pilihan.
Proses seleksi yang ketat butuh tenaga, mental yang kuat, memposisikan 6 saudara putera-puteri Papa SuroBledekDisiangHari dan MamaPtoduktiMamaProduktif menjadi kandidat terkuat hingga tinggal TOP SIX.

Semua model audisi, kecantikan, kecerdasan, etika, penguasahan bahasa, hobi, sudah habis digelar. Namun kedudukan masih sama kuat.
Sehingga untuk kali terakhir audisi ini terpaksa dihentikan.

Juri sudah kehabisan cara menguji lagi.
Baginda Ratu, juga kelimpungan. Karena list yang ia lakukan secara sembunyi-sembunyi ternyata hasilnya SAMA persis dari TOP SIX ini. Dan yang membuat kepala Ratu pening, ke enam gadis itu adalah SATU SAUDARA, meskipun yang agak tomboy adalah saudara angkat.

( Berarti mereka adalah satu rumah, satu makan, satu minum, satu tidur, bersama-sama ).

Kayaknya ada yang aneh, ya?
Kesimpulan yang salah, ya?

Ah... Author jadi keder juga?

*

Ah, tarik nafas --- dalam-dalam --- tahan --- dan lupakan.

*

Malam Grand Final sudah di mulai.
Peserta dengan kostum khas masing-masing sudah bersiap. Gaun yang indah penuh payet, penuh blink-blink- dari sutera berhias batu permata indah.

Eva Merah Merona dengan gaun merahnya yang glamour makin menonjolkan kepribadiannya yang tegas dan berani namun lembut.

Yenie SueUngu SueOraJamu, dengan gaun ungunya, lembut, tenang, penuh perhitungan.

Lorie BiruLembam, dengan gaun birunya gesit, sedikit tidak sabaran namun baik hati.

Ry Hijau RinganDijinjingBeratDibanting, dengan warna hijau yang segar, sesegar wajah dan hatinya.

Anis Jingga MomakanMoNggak bergaun Jingga menyala, pas dengan pribadi nan manja, namun terkadang meledak-ledak.

Terakhir si tomboy, Janetaa KuningKemuning, cuek dan easy going.

Enam bersaudara ini walaupun berebut akan satu predikat yang sama, namun sepakat bertarung secara Fair.

Hanya kali ini sebelum waktu dimulai, ternyata mereka semua tak urung dag-dig-dug juga. Entah uji atau penampilan apa lagi yang akan digelar yang katanya Pangeran Jagat Asmoro Bangun sendiri yang menentukan. Tidak ada yang tahu.
Namun naga-naganya sih, kompetisi penentu kali ini, ada hubungannya dengan tari-menari atau dansa-dansi.

Karena para petugas ganteng, sedang sibuk menyiapkan arena atau spot lomba di ball room yang luas denga aneka soun sistem tersedia.

*

Saat ditunngu pun tiba. Ditandai ini dengan suara pemukulan gong yang menggetar.

" Gooonggggggg... "
Suara menggetar dan memantul. Suara nuasa klasik dilanjutkan dengan irama latin menghentak dengan dinamika yang luar biasa.

" Evi MerahMerona, silahkan menunjukan bakatnya," terdengar suara narator yang empuk dan ngebas memanggil peserta pertama dibarengi suara pentatonik dan lampu spot yang menyorot tengah panggung.
Bersama munculnya si Pangeran Jagat, tampan si rajanya tampan, dengan pakaian putih hitam, yang melekat ketat tubuh six pack-nya. Melangkah gagah seperti singa muda siap bertarung.

" Jagat.... Jagat... Jagat...!" teriakan dan sorak sorai membahana.

Evi MerahMerona yang biasanya percaya diri, tiba-tiba merasa bergetar dan meleleh melihat pesona ketampanan Pangeran Jagat.
Namun apa hendak dikata, musik latin dengan hentakan berirama memenuhi ballroom dan Pangeran Jagat sudah bersiap dengan gerakannya yang gagah mempesona membuka dansa ini.

Untung Evi tidak hilang akal. Dengan menghentakan high heelnya ke lantai, disambutnya pancingan dansa cha-cha yang dimainkan oleh Pangeran.
" Hap... Hap... Plok... Plok.. !" suara irama dan tepukan melatari duet maut kali ini. Saling memandang, saling mengukur, dan senyum Pangeran Jagat menguar dengan pikat yang luar biasa.

Sekali lagi Evi MerahMerona bergetar, aroma maskulin tertangkap hidungnya, dua kali berputar, dua kali menyilang, kemudian mereka merapat.
" Tap... Tap... Sreet... Sreet... Ahhh," tangan saling meraih, jari-jemari bertautan, kaki bergerak mengikuti irama cha-cha yang berirama, melembut, tubuh saling merapat.
Dan....

Pangeran Jagat memutar badan dan melepaskan diri dari Evi MerahMerona yang terkejut melihat reaksi selintas dari kernyitan hidung mancung si mata elangnya.

Dengan isyarat yang hanyut diketahui oleh narator dan pangeran, irama musik berubah menjadi musik Samba yang bersemangat.

" YeniSue Ungu SueOraJamu tunjukan bakatmu," kembali suara narator bergema, bersama Pangeran Jagat mengganti posisi awalan dalam musik Samba.

YeniSue karena gugup tersandung kakinya sendiri, ia melihat sekilas kegagalan kakak sulungnya. Ia bukannya menari,  malah kehilangan keseimbangan. Namun karena kegesitannya ia berhasil menjaga tubuhnya supaya tidak jatuh, bahkan dengan gerakan manis mengikuti tubuh pangeran Jagat yang sudah berputar dansa Sambanya mengikuti irama pentatonik.
Tidak mau kalah, Yenie Hijau bereaksi dan berhasil mengimbangi pangeran. Tidak sia-sia Yenie pernah mengikuti les dansa latin.
" Yihuiii...!" batinnya senang.

Saatnya, irama melambat dan mereka berhadapan. Mendekat dan...
" Huupp..!" terdengar dengus lembut dari Pangeran dan dengan manis ia bersalto ke belakang meninggalkan YeniSue Ungu SueOraJamu tergugu kelu. Ia paham si pangeran Jagat, menolaknya.

Otomatis si Kedua gagal menyusul kakaknya.

Berdua di pinggir arena kasak-kusuk, mengapa mereka sampai gagal.

" Langsung saja Ry Hijau RinginDijinjingBeratDibanting silahkan tunjukan kehebatanmu," narator mengarahkan peserta selanjutnya.

Sebenarnya Ry Hijau sudah malas mengikuti final itu. Karena ia kesem-sem sama Radika petugas yang beda tipis gantengnya sama pangeran Jagat. Ia ogah-ogahan mengikuti aksi pangeran.
Belum sampai gerakan yang lebih banyak. Ujung mata Ry Hijau melihat kelebat Radika di ujung Ballroom.

Gerakannya patah, tariannya kaku. Dan, tanpa menghiraukan pangeran Jagat, Ry berlari ke arah Radika yang segera berlari menyambut membuka lengan membiarkan Ry masuk ke dalam pelukannya.

*
Kali ini penampilan yang lain.
" Lorie BiruLembab dan AnisMo Jingga MomakanMonggak silahkan!" suara narator mengawali gerak pangeran Jagat bergerak lincah.

Dengan isyarat anggukan kepala, dua saudara tersisa itu segera meloncat dengan penasaran. Hampir tidak percaya bahwa ketiga saudaranya yang cantik-cantik itu gagal.

Pangeran Jagat membuka dengan gerakan hip-hop, campur breakdance. Irama patah-patah menghentak menlatari gerakan moon walk dan kemudian disambung dengan spin di lantai.

Lorie dan AnisMo tidak mau kalah bergaya ala Janet Jakson dan Byonce, ia mengimbangi gerakan pangeran.

Gemuruh para penonton, melihat mixed battle kali ini. Tepuk tangan membahana. Semua nampak bersemangat.

Battle berlangsung, saling adu gerak, adu keindahan. Saking semangatnya dua saudara menari dengan energi meluap-luap, akibatnya aroma tubuh mereka menguar cepat, menyergap penciuman pangeran Jagat.

Pangeran Jagat sedang melakukan loncatan berputar, salto beberapa kali, putaran badanya memjadi oleng seperti layang-layang putus, kehilangan keseimbangan. Tubuhnya yang gagah tersentak ke belakang, lemas lunglai...
Keadaanya sangat mengkhawatirkan, berbahaya...

" Hiaaaat... !" teriakan yang lantang dibarengi berkelebatnya bayangan yang bergerak cepat dari arah toilet wanita ke arah melayangnya tubuh pangeran.
Jarak terpaut jauh, namun kecepatan sosok serba kuning itu melebihi kecepatan suara. Kecepatan seperti The Flash laiknya.

Lorie dan Anis Mo, menghentikan gerakannya, melihat ke arah perputaran pangeran dan hilangnya ke seimbangan. Mereka terkejut dan berusahan menolong namun kalah cepat... dengan bayangan kuning.

*

Bayangan kuning adalah Janeta KuningKemuning berhasil menyambar selamat tubuh pangeran dan merengkuhnya di pelukannya secara spontan.

" Yuyu Kangkang... Bau Yuyu Kangkang...!" tunjuk pangeran Jagat sambil menunjukan ujung jarinya ke arah 4 bersaudara yang tersisa.

" Hush... Jangan sembarangan pangeran. Mereka semua saudara-saudaraku," suara lembut sosok yang memeluk pangeran.

" Pangeran Panji Asmoro Bangun, lihatlah aku baik-baik!" suara lembut itu memaksa pangeran Jagat atau Panji Asmoro Bangun berpaling ke arah orang yang memeluknya. Gadis cantik yang mempunyai aroma tubuh sejuta wangi bumi, meski terlihat tomboy namun kecantikan sejatinya muncul ketika lampu spot mengambil momen mereka berdua.

Mata pangeran Jagat terbelalak...

" Kau... Kau adinda Sekar Taji ternyata," suara pangeran tidak percaya.

*

Namun memang benar bahwa Janeta KuningKemuning adalah jelmaan dari Dewi Sekar Taji.

Dua kekasih yang terpisah ruang dan waktu bertemu kembali.

Raden Panji dari Kerajaan Jenggala dan Dewi Sekar Taji dari Kediri.

Sudah ditakdirkan untuk bersatu dan menyatukan kerajaan yang terpecah.

*

Akhirnya cerita.
Ternyata kegagalan 4 saudara Janetaa atau Kleting Kuning atau Dewi Sekar Taji karena bekas ciuman siluman MasNukhoYuyuKangkang. Bukan karena kemampuan dance-nya.

Dan Ratu Daya sebenarnya adalah narator yang bisa menyulih suaranya dengan aneka karakter yang mendapat job khusus dari pangeran Panji Asmoro Bangun untuk menemukan kekasihnya yang telah hilang, meski melewati ruang dan waktu.

Karena cinta mentakdirkan mereka bersama. Selamanya akan tetap menyatu.

Semua episode adalah kembangan saja, untuk mempermanis lika-liku cerita kehidupan sesungguhnya.

Tamat.

Ki Jagat Alit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun