Senja telah mengawang mega
Warna jingganya begitu indah dipandang mata
Apalagi dengan hadirnya tiga gadis cantik
Bak bunga-bunga indah mewangi di belantara mengelabu
Atau seperti kupu-kupu yang lincah terbang menentang angin
Untuk mengetahui sampai mana kesiapan Swarna Sari, Arum Silva mulai mengujinya.
Dilepaskan pukulan bervariasi ke arah Swarna Sari, bukannya berusaha menghindar mempergunakan reaksi tubuh alaminya, malah sebagai kenyatannya Swarna Sari malah hanya mengangkat ke dua tangannya untuk menutupi wajahnya saja.
Untung saja, Arum Silva hanya ingin menguji.Â
" Benar-benar, kosong," batinnya terkejut.
Selanjutnya, Arum Ndalu ikutan menguji, digerakannya pedang hitam ke arah Swarna Sari.Â
" Nguungg."
Suara badan pedang yang mengaung mengurung Swarna Sari, bukannya membuatnya takut, malah membuatnya heran. Sepasang matanya yang indah malah terbelalak kagum dan terpesona.
Gerakan tubuh Arum Ndalu yang cepat, menjadi bayangan hitam merangsek Swarna Sari, yang sekali lagi tidak memberikan reaksi balasan atau menghindar.
Saat Arum Ndalu bergerak itu, tiba-tiba ada segulung tenaga dalam yang kuat datang memotong kilatan pedang yang datang bagai hujan.
" Hiaaaa... ,"
Bayangan putih melesat memasuki gelanggang.
Tenaga dalam kuat mendampar Swarna Sari, yang membuatnya terdorong keluar dari gelanggang, ke tempat aman. Meski harus jatuh berguling-guling.