Pak Suharto tersenyum lega.
"Saya kira habis sudah usaha ini, Dok. Tapi ternyata yang paling penting bukan obat, tapi cara berpikir."
drh. J mengangguk pelan.
"Kesehatan unggas tidak bisa dibangun dengan instan. Ia lahir dari kebiasaan --- disiplin biosekuriti, vaksinasi tepat, dan edukasi yang terus menerus."
Refleksi Seorang Dokter Hewan
Bagi drh. J, pengalaman itu bukan sekadar menekan wabah.
Itu adalah pelajaran tentang tanggung jawab profesi --- bahwa dokter hewan bukan hanya penyembuh hewan, tapi penjaga keberlanjutan pangan bangsa.
"Setiap telur yang menetas, setiap ayam yang sehat, adalah hasil kerja banyak tangan --- dari peternak, pekerja kandang, hingga dokter hewan yang berjuang di lapangan," ujarnya.
Ia menatap barisan kandang yang kini kembali ramai suara ayam.
Baginya, itu bukan sekadar hasil kerja, tapi simbol harapan --- bahwa ilmu, disiplin, dan empati bisa mengalahkan ketakutan terbesar sekalipun.
Pesan drh. J: