Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ada Koalisi Baru Gantikan Koalisi Perubahan?

11 Januari 2023   13:53 Diperbarui: 11 Januari 2023   13:58 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eskalasi menuju Pilpres 2024 terus meningkat. (Foto: RMOL Bengkulu).

HARI-hari terus berganti dan kita menyaksikan berbagai drama politik yang mengharu-biru. Eskalasi di tahun politik 2023 dan 2024 cenderung meningkat, ditingkahi pelbagai fragmen yang menyita perhatian masyarakat. Kontestasi menuju Pemilu 2024, dengan Pilpres dan Pileg, penuh warna dan dinamika.

Perbincangan tentang pilpres dengan interaksi yang mewarnainya tetap menjadi hal yang paling menarik. Meskipun sejauh ini hanya satu orang yang dinominasikan menjadi bakal calon presiden (bacapres), yakni Anies Rasyid Baswedan.

Sebutan nominasi mungkin tidak terlalu sarkastis, mengingat Anies hanya diusung oleh NasDem, yang tidak punya tiket langsung untuk mencapreskan seseorang. Itu berbeda dengan, misalnya, PDIP yang mengusung. 

Sosok yang diusung oleh PDIP sah sebagai capres karena partai berlambang banteng moncong putih sudah punya tiket langsung, yakni presidential thresold (PT) minimal 20 persen.

Kita ketahui bahwa Anies baru bisa disebut capres jika NasDem jadi berkoalisi dengan Demokrat dan PKS, sehingga akumulasi perolehan suara mereka melampaui PT 20%. Itulah yang terus dikejar oleh NasDem. Ada selentingan bahwa dukungan dari Demokrat dan PKS akan disampaikan dalam waktu dekat.

Apakah itu berarti Koalisi Perubahan jadi terbentuk? Bukannya retak seperti yang diisukan selama ini, karena belum meleburnya formula dari Demokrat dan PKS dengan NasDem, yang sudah mendeklarasikan Anies?
 
Selama ini NasDem terus membantu Anies dalam mencari pendampingnya sebagai wakil presiden. Di sinilah pangkal persoalannya. Demokrat menginginkan Anies memilih Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umumnya, sementara PKS menghendaki Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu memetapkan Wakil Ketua Dewan Syuro Achmad Heryawan menjadi pendampingnya.

Di tengah kemandekan diplomasi Demokrat dan PKS dalam memajukan calon masing-masing, kabar lain justru disampaikan elit NasDem yang menyebut jika Demokrat dan PKS akan mendeklarasikan pasangan capres-cawapresnya dalam waktu dekat. Uniknya, Demokrat dan PKS juga disebut-sebut mendukung Anies.

Deklarasi capres dari Demokrat dan PKS disebutkan tidak jauh berbeda dengan deklarasi NasDem untuk bakal calon wakil presiden pendamping Anies. NasDem bersiap mendeklarasikan cawapres ini pada Februari mendatang.

Kendati demikian, masih menjadi tanda tanya apakah NasDem akan menggelar deklarasi bersama Koalisi Perubahan. Ada spekulasi yang beredar di parlemen jika deklarasi cawapres itu dilakukan dengan partai politik (parpol) di luar Koalisi Perubahan.

Jika NasDem benar-benar mendeklarasikan figur bacawapres itu pada Februari dengan parpol lain, maka bisa dikatakan jika NasDem ke luar dari kuncian Demokrat dan PKS. Masalahnya, meski intens berkomunikasi dengan Demokrat dan PKS dalam membentuk Koalisi Perubahan, toh belum ada kesepakatan yang dibuat terkait sosok bacawapres pendamping Anies.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun