Mohon tunggu...
jakfar shodiq
jakfar shodiq Mohon Tunggu... mahasiswa universitas islam raden rahmat malang

editor

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menakar ketahanan pangan di Desa Sumberagung : Evaluasi peran Pemerintah Lokal dalam Menjamin Ketersediaan Pangan Masyrakat

10 Juli 2025   17:30 Diperbarui: 10 Juli 2025   17:34 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Desa Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Muzayid saat mengunjungi lokasi tempat Program Sate Sapi (FOTO: Dokumen prib

Ketahanan Pangan Dimulai dari Desa.
Ketahanan pangan bukan hanya urusan pemerintah pusat. Ia adalah urusan semua lapisan masyarakat, termasuk pemerintahan tingkat desa. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, hingga urbanisasi, peran desa menjadi vital sebagai garda depan penyedia pangan lokal yang tangguh.
Desa Sumberagung, yang terletak di Kabupaten Malang, menunjukkan langkah nyata menuju ketahanan pangan berbasis lokal. Melalui program inovatif bertajuk “SATE SAPI” (Satu Ternak Satu Petani), kepala desa mendorong masyarakat untuk memiliki satu ekor sapi per rumah. Program ini bukan sekadar solusi jangka pendek, tetapi bentuk strategi jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian pangan di tingkat desa.

Ketahanan Pangan: Tanggung Jawab Pemerintah Lokal
Menurut Undang-Undang Pangan No. 18 Tahun 2012, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara hingga individu, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, bergizi, aman, dan terjangkau. Ketahanan pangan juga mencakup tiga dimensi utama: ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan.
Ketika desa mulai memperkuat ketahanan pangannya sendiri, maka pada dasarnya desa tengah mengimplementasikan prinsip desentralisasi dalam tata kelola pemerintahan. Pemerintah desa memiliki mandat dan wewenang untuk mengelola sumber daya lokalnya demi kesejahteraan masyarakat, termasuk di bidang pangan.
SATE SAPI: Inovasi Lokal, Dampak Nasional

Program SATE SAPI merupakan contoh praktik good governance di tingkat desa. Berdasarkan pemberitaan dari Ketik.com, Javasatu.com, dan Times Indonesia, program ini:

  • Menekankan pada pemberdayaan masyarakat tani
  • Memberikan bantuan bibit sapi secara bergulir
  • Memanfaatkan potensi lokal untuk peningkatan pendapatan dan nutrisi keluarga

Kepala Desa Sumberagung, Suhanto, menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah membangun kemandirian pangan dan ekonomi warga, terutama dalam menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.

Tantangan dan Peluang

  • Meski inovatif, ketahanan pangan di desa tidak lepas dari tantangan besar. Di antaranya:
  • Konversi lahan pertanian ke non-pertanian
  • Minimnya akses terhadap pupuk bersubsidi
  • Kurangnya regenerasi petani muda
  • Ketergantungan pada pangan pokok (beras) dan minimnya diversifikasi pangan

Namun tantangan ini sekaligus membuka peluang besar bagi pemerintah daerah untuk:

  • Mendorong kebijakan diversifikasi pangan lokal
  • Memberikan insentif dan pelatihan bagi petani dan peternak
  • Mengintegrasikan program dana desa untuk ketahanan pangan

Analisis Teoritis: Good Governance dan Tata Kelola Desa

Dalam perspektif tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), program SATE SAPI mencerminkan prinsip:

  • Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
  • Efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan dana desa
  • Akuntabilitas karena setiap penerima bantuan bertanggung jawab untuk menggulirkan ke warga lain

Jika dikelola dengan baik, model seperti ini dapat direplikasi di desa-desa lain sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan nasional yang berbasis lokal (bottom-up).

Solusi dan Rekomendasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun