Mohon tunggu...
Erie Jaegar
Erie Jaegar Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ar-Rahman

✅ 🎓 Public Health of University Wiralodra Indramayu ✅CGK 🇮🇩 ~ TPE 🇹🇼

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Prosais] Rindu Terlarang

15 Desember 2018   17:10 Diperbarui: 15 Desember 2018   17:22 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Erie Jaegar

Kepadamu, maafkan aku yang hanya bisa memberikan kenangan bukan masa depan.
Sebab, kau pun telah memilih "bahwa cinta butuh uang bukan juang" katamu!

Kamu benar, tidak salah sedikitpun. Kesalahan hanya pemilik hati yang angkuh. Pemilik hati yang tidak bersyukur, lantas menjadikannya tafakur.

Kini, merinduimu pun terlarang. Terlebih memanggil Sayang ... Sungguh aku tidak ingin menjadi pecundang! Namun, sesuatu dalam dada tetaplah sebuah rasa yang tidak bisa aku pungkiri, kendati mencintaimu adalah hal yang menimbulkan lara.

Bak cacar yang memborok, seperti itulah rasaku kian nanar. Bak gula dalam seduhan kopi, seperti itulah atmaku hancur lebur.

Kepadamu ... Rindu yang terlarang. Ijinkan aku sekadar mengenang semua keindahan yang telah kita ciptakan, dulu ...  

Meski kusadari, semuanya takkan pernah terulang kembali. Biarkan semua degub dalam dada mati! Kendati melenakan semua getar atma yang kian menggema. Kala rindu itu diam-diam memanggil dalam gigilnya hujan. Rasa itu kian menghunjam.

Lalu, seperti apalagi aku harus menghunus segala rindu-rindu itu?


Selain dengan dedoa yang kurapalkan dengan sempurna. Agar kau pun jua merasakan hal yang sama, lalu kita pun sama-sama menyadari untuk bisa melupa. Tak perlu meminta kau kembali. Cukup rasakan apa yang kurasa. Sebab, ada seseorang yang tidak boleh kau tinggalkan. Biarlah aku saja yang lara. Hingga aku Benar-benar jera. Bahwa akupun harus bahagia meski tak bersamamu. Wahai ... Kepadamu yang masih kurindukan.

Indramayu, 11 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun