Mohon tunggu...
Jadwa Najib
Jadwa Najib Mohon Tunggu... mahasiswa

memiliki minat dalam sastra terlebih puisi nyaman dan tenggelam dalam proses penciptaannya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sorben Hijau : Inovasi Bersih dari Limbah untuk Atasi Air Tercemar

26 Mei 2025   15:00 Diperbarui: 26 Mei 2025   14:08 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, beberapa perguruan tinggi dan lembaga riset telah mengembangkan sorben dari limbah pertanian lokal:

  • Kulit pisang dan sabut kelapa dikembangkan oleh mahasiswa teknik lingkungan sebagai penyerap ion logam berat dari limbah batik dan industri logam di daerah Jawa Tengah.

  • Di Yogyakarta, peneliti memanfaatkan ampas tebu sebagai sorben murah untuk membersihkan air limbah rumah tangga yang terkontaminasi logam berat dan deterjen.

  • Beberapa komunitas desa juga mulai mengadopsi teknologi ini untuk penyaringan air sumur yang tercemar limbah industri.

Di dunia seperti:

  • India menjadi salah satu negara pionir dalam penggunaan limbah pertanian seperti sekam padi dan batang tebu sebagai sorben murah dalam skala industri kecil.

  • Di Nigeria, kulit pisang dan bubur jagung digunakan untuk mengatasi pencemaran timbal dan arsenik di air tanah.

  • Penelitian di Eropa mengembangkan sorben berbasis biochar dari limbah kayu dan alga untuk membersihkan logam berat di area bekas tambang.

Hasil dari berbagai studi tersebut menunjukkan bahwa sorben alami mampu bersaing dengan teknologi canggih dalam efisiensi penyerapan, sekaligus menawarkan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk berbagai wilayah, terutama di negara berkembang. 

Tantangan dan Peluang Ke Depan 

Tantangan:

  • Variasi Efektivitas
    Setiap bahan biomassa memiliki komposisi kimia yang berbeda. Perlu standarisasi dan pengujian agar efektivitas sorben konsisten, terutama jika akan digunakan secara massal.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun