Di Indonesia, beberapa perguruan tinggi dan lembaga riset telah mengembangkan sorben dari limbah pertanian lokal:
Kulit pisang dan sabut kelapa dikembangkan oleh mahasiswa teknik lingkungan sebagai penyerap ion logam berat dari limbah batik dan industri logam di daerah Jawa Tengah.
Di Yogyakarta, peneliti memanfaatkan ampas tebu sebagai sorben murah untuk membersihkan air limbah rumah tangga yang terkontaminasi logam berat dan deterjen.
-
Beberapa komunitas desa juga mulai mengadopsi teknologi ini untuk penyaringan air sumur yang tercemar limbah industri.
Di dunia seperti:
India menjadi salah satu negara pionir dalam penggunaan limbah pertanian seperti sekam padi dan batang tebu sebagai sorben murah dalam skala industri kecil.
Di Nigeria, kulit pisang dan bubur jagung digunakan untuk mengatasi pencemaran timbal dan arsenik di air tanah.
Penelitian di Eropa mengembangkan sorben berbasis biochar dari limbah kayu dan alga untuk membersihkan logam berat di area bekas tambang.
Hasil dari berbagai studi tersebut menunjukkan bahwa sorben alami mampu bersaing dengan teknologi canggih dalam efisiensi penyerapan, sekaligus menawarkan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk berbagai wilayah, terutama di negara berkembang.Â