Mohon tunggu...
Izza Hafizhu
Izza Hafizhu Mohon Tunggu... Editor - Teknologi Informasi

I Appreciate whatever I have, getting it isn't easy

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menengok Wisata Sumber Maron dari Kacamata UMKM Aceh

18 Mei 2023   21:10 Diperbarui: 19 Mei 2023   00:50 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunnews.com
tribunnews.com

Satu hal lagi yang menarik bagiku adalah ketika membandingkan dengan yang ada di Aceh.

Sumber Maron, lagi-lagi bukan hanya keindahan saja dapat dirasakan, juga tersedia berbagai kuliner khas Jawa seperti minuman, bakso, soto, nasi, berbagai macam gorengan begitupun banyak usaha lain mulai dari baju, hijab, bunga, bibit tanaman, dan aksesoris. Pokoknya lengkap. 

Fasilitas lain tersedia di antaranya penitipan barang, mushola dan toilet yang memadai.

Udah pasti semua ini tidak gratis inilah yang menjadi contoh berkembangnya UMKM di wisata dan bahkan sebagian rumah warga pun dijadikan sebagai tempat sholat dan menjual berbagai macam usahanya. 

Sudah banyak tempat wisata yang dikunjungi dan semua sarana dan prasarana sangat baik inilah yang membuat wisata menarik pengunjung.

Di Aceh, khususnya sektor pariwisata memang juga memiliki berbagai macam objek wisata yang menarik untuk di kunjungi baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Dari berbagai objek wisata yang pernah dikunjungi yang lokasinya jauh dengan kota terdapat beberapa fasilitas. 

Hanya saja terkadang kurang memadai seperti mushola, toilet yang kotor bahkan rusak seharusnya ini menjadi kepedulian.

Sudah tentu ini adalah masukan kepada fihak pengelola sebagai penaggungjawab tempat wisata. Dengan melakukan perbaikan akan meningkatkan daya tarik dan jumlah pengunjung. Di sisi lain, pengunjung juga harus punya kesadaran dalam menjaga fasilitas wisata.

Kerusaknya fasilitas yang ada di tempat wisata membuat pengunjung tidak nyaman dan hal ini sangat berdampak dengan menurunya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata. Begitu pula masalah kuliner di mana sebagian besar wisata hanya menjual indomie dan minuman. 

Ketiadaan variasi makanan dan minuman yang ditawarkan kepada pengunjung akan berdampak pada jumlah pendatang. Oleh karena itu warga Aceh dan pendatang dari luar Aceh berharap di setiap wisata menjual berbagai dagangan, aksesoris dan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang. Hasil  kreasi kerajinan tangan misalnya juga menjadi simbol atau ciri khas wisata daerah itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun