Anak adalah peniru terbaik. Anak akan balajar dari lingkungannya. Sebagai orang tua, kita adalah orang yang terdekat dengan keseharian mereka, oleh karenanya kita harus menjadi role model, contoh terbaik bagi anak-anak kita.
Salah satu hal yang penting untuk diajarkan pada anak adalah tentang kedisiplinan. Melatih disiplin pada anak bukan sekedar mengajarkan pada mereka apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Disiplin merupakan suatu cara untuk membentuk tingkah laku anak menjadi tingkah laku yang baik atau positif. Tujuannya adalah agar ini menjadi suatu kebiasaan dan akan menghargai dari peraturan yang berlaku.
Mengajarkan disiplin adalah proses yang penting dan berkelanjutan. Pendekatan yang efektif harus disesuaikan dengan tahapan usia dan perkembangan anak.
Nah, ayah-bunda, berikut ini tips mengajarkan disiplin pada anak sesuai dengan tahapan usia.
Usia 1-3 Tahun (Toddler)
Pada usia ini, anak mulai mengembangkan rasa mandiri. Tujuan utama bukan untuk "menghukum," tetapi untuk membentuk kebiasaan dan batasan yang aman.
Anak usia 1-3 tahun butuh kata-kata yang simpel tapi mudah dipahami. Contoh "Jangan lari di dekat jalan" atau "Baju kotor masuk keranjang". Ucapkan dengan nada tenang tapi tegas.
Jika anak melakukan sesuatu yang tidak boleh, alihkan perhatiannya ke aktivitas lain. Contohnya, jika ia menarik kabel, berikan ia mainan yang aman untuk dimainkan.
Jadwal tidur, makan, dan bermain yang konsisten membantu anak merasa aman dan teratur. Ini adalah bentuk disiplin yang paling dasar.
Berikan anak pilihan yang terbatas untuk melatih kemandirian tanpa mengabaikan batasan. Contoh: "Mau pakai baju merah atau biru?" bukan "Mau pakai baju apa?".