Ketika ada aturan yang dilanggar, ajak anak berdiskusi untuk mencari solusi bersama, bukan hanya sekadar menghukum. Contoh: "Kamu lupa mengerjakan PR. Apa yang bisa kita lakukan agar ini tidak terjadi lagi?"
Mulailah libatkan anak untuk mencari solusi jika terjadi persoalan. Bantu anak memahami bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi. Jika mereka tidak belajar dengan baik, konsekuensinya bukan hanya hukuman, tapi nilai rapor yang buruk. Ini mendorong mereka untuk bertanggung jawab atas pilihan mereka sendiri.
Beberapa contoh yang bisa ayah-bunda ajarkan pada anak-anak untuk melatih disiplin pada usia ini yaitu menyapu lantai dapur, mengepelnya, mencuci piring, membuang sampah keluarga ke luar, menjemur baju, mengangkat jemuran dan melipat baju, masak telur ceplok, mengupas dan memotong sayur, membantu list belanja keperluan pekanan, mencuci baju sendiri, membersihkan bak mandi, menggoreng ikan, membuat telur dadar.
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Disiplin dalam mengatur waktu dan menyelesaikan pekerjaan akan menjadi contoh yang kuat bagi mereka.
Adapun hal-hal yang dapat menunjang terwujudnya pondasi kedisiplinan pada anak tersebut adalah dimulai dari kita ya ayah-bunda. Pertama, kita harus bisa menjadi uswah hasanah atau contoh terbaik bagi mereka. Kedua, kita harus mendorong sikap kemandirian dan melatih tanggung jawab pada anak. Ketiga, jangan memberikan label buruk atau men-cap anak dengan panggilan yang buruk jika hasil tidak sesuai. Keempat, terapkan metode reward and punishment sesuai dengan tahap usia mereka jika tugas diselesaikan dengan baik atau sebaliknya. Kelima, jadilah pendengar yang baik dengan sering menanyakan apa yang menjadi keluhan bagi mereka. Sering-seringlah memberikan pelukan untuk memberikan kekuatan mental mereka sejak dini. Keenam, jangan pernah membandingkan dengan hasil yang diperoleh anak lain. Ketujuh, langitkan doa untuk anak-anak kita agar mereka menjadi generasi terbaik yang mencintai Rabbnya serta menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan terbaik sepanjang masa.
Mengajarkan disiplin bukanlah tentang menghukum, melainkan tentang membimbing anak untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, mandiri, dan peduli. Dengan pendekatan yang tepat sesuai usia, ayah-bunda bisa membangun hubungan yang kuat dan positif dengan anak sambil membantu mereka tumbuh dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI