Mohon tunggu...
Yulia Bachar
Yulia Bachar Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Multipotentialite

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyawaku Kugadaikan

11 September 2016   12:55 Diperbarui: 11 September 2016   13:04 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam ketergesaanku keluar dari Masjidil Haram

Aku berjalan cepat melintas diantara orang-orang yang berkerumun

Tanpa kusadari

Aku nyaris melintas didepan seseorang yang sedang sholat

Lalu orang itu mengayunkan tangannya kedepan

Tepat didepan dadaku


Sebuah pernyataan sikap yang tegas

Bahwa aku tak boleh melintas

Akupun terhenti dan urung melangkah

Tanpa kusadari, sesungguhnya aku sedang bersama setan

Konon darahku halal baginya jika aku memaksa melintas

Begitulah

Dalam ketergesaanku

Banyak kedholiman yang aku lakukan

Tanpa aku sadari

Nyawaku aku gadaikan

Makkah, 2003

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun