[caption caption="http://orig14.deviantart.net/"][/caption]Cerita tentang cinta pasti menarik dan menyenangkan. Apalagi cinta itu, dikaitkan dengan jatuh cintanya seorang pria kepada wanita, atau sebaliknya. Jatuh cintanya mahasiswa dan mahasiswi saat penelitian skripsi, akan membuat penelitian skripsi menjadi lebih bersemangat dan cepat selesai. Cintanya suami dan istri, dan sebaiknya, membuat kehidupan rumah tangga menjadi mudah. Pekerjaan di rumah dapat saling dibagi, melengkapi, dan selesai. Dan masih banyak contoh lain.
Cinta adalah hal yang universal, mengena ke siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Cinta kepada pekerjaan, cinta kepada alam lingkungan, cinta kepada organisasi, cinta kepada orang-orang sekitar. Dalam cinta itu ada kepedulian, kasih sayang, keikhlasan dan pengorbanan. Pengorbanan untuk diberikan ke obyek yang dicintai. Obyek yang dicintai itu ingin dihidupkan dan dikembangkan, sehingga lahir kebersamaan, perasaan senasib dan seperjuangan. Sederhananya, perasaan cinta itu adalah memberi kehidupan. Contoh paling sederhana, seorang yang tersenyum maka ia sedang memberi rasa nyaman dan aman, menghidupkan suasana, dan membahagiakan. Kehadiran orang itu pasti ditunggu-tunggu. Sebaliknya, orang yang cemberut atau pemarah, pasti tidak dikehendaki. Capek deh...
Keteladanan tentang cinta adalah kehidupan Rasul saw. Ketika berdakwah ke Thaif, beliau dilempari batu oleh orang-orang kafir, hingga terluka. Karena cintanya, rasul justru memohon kepada Allah untuk mengampuni penduduk Thaif. Rasul menolak Jibril untuk menghukum penduduk Thaif. Cintanya Rasul itulah yang membuat Islam diterima di seluruh dunia. Cintanya rasul adalah akhlak yang mulia.
[caption caption="http://www.kabarmuslimah.com/"]
Cintanya Rasul adalah teladan nyata yang dapat diterapkan saat ini. Dalam menghadapi masalah, tidak perlu mikir panjang, jadikan hati menjadi lapang untuk ikhlas menerima, memberi maaf dan mendoakan yang terbaik. Tidak perlu protes, menyalahkan, kok begini..begitu. Pemandangan seperti ini sering terjadi di kantor, masyarakat atau bahkan keluarga. Bersikap diam akan lebih bijak, namun harus dibarengi ikhtiar dengan belajar meningkatkan kompetensi dan ketrampilan untuk menyelesaikan masalah. Bertanya ke ahlinya..akan lebih oke. Energi juga menjadi efisien, dapat serapan pengetahuan lebih cepat, dan solusi tuntas. Mudah kan.
Rasa cinta perlu dikembangkan pada lingkungan pekerjaan.  Steve Jobs (bosnya Apple) menyatakan bahwa bekerja akan memberi makna kehidupan bila dijalankan dengan kesungguhan, ketulusan dan cinta. Mencintai pekerjaan akan menghasilkan kinerja yang luar biasa. Â
[caption caption="http://media.cmgdigital.com/"]
Cinta juga perlu dilakukan oleh anak buah ke bosnya. Anak buah perlu menunjukkan komitmen, ringan tangan bekerja, trampil dan tangguh, dan mengingatkan/melindungi bosnya dari kekeliruan.  Anak buah yang membiarkan bosnya jatuh, celaka atau gagal, bukanlah orang yang baik. Â
Keluarga adalah ladang cinta sesungguhnya. Bagi seorang suami, ikuti saja teladan rasul, dengan bermanja kepada istri, atau sebaliknya istri bermanja ke suami.  Jalin komunikasi yang hangat dan mesra. Masing-masing dapat berbagi tugas menyelesaikan pekerjaan rumah, atau menyelesaikan masalah.   Mudah kan.  Seorang istri atau suami yang jaim (jaga image), pasti tidak ada cinta. Kehidupan rumah tangganyanya akan kaku dan menyulitkan. Kata orang Malang ... tewur.
Lahirnya cinta perlu perjuangan dan diperjuangkan. Perasaan cinta hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu, seperti halnya rasul. Seorang bos yang bersikap bijak, suami yang hangat, istri yang lembut, atau anak buah yang rajin, bukan lahir begitu saja (ujug-ujug). Ia harus memenuhi syari’at menjadi pribadi yang berilmu dan alim. Perjuangannya (termasuk adab berilmu) antara lain (i) mengendalikan ucapan, lebih banyak mendengar, dan membaca, (ii) mau tirakat bangun dan sholat malam, (iii) bersosialisasi dengan orang berilmu, (iv) menahan lapar dan dahaga, dan (v) senantiasa mengingat Allah. Perjuangan ini banyak dijalankan oleh para musafir yang mencari ilmu.
Antara ilmu, cinta dan kehidupan begitu erat kaitannya. Dimana ada ilmu, disitu ada cinta, disana ada kemudahan kehidupan. Itulah mengapa, cinta membuat hidup menjadi mudah. Â
Malang, 25 Februari 2016
Â