Kota Batu sangat sejuk. Â Terutama di senja hari sungguh sangat nyaman, apalagi ditambah semilirnya angin. Â Kira-kira mulai jam empat sore, udara terbuka nyaman untuk dinikmati. Â Dengan suhu sekitar 22 hingga 24 derajad atau terkadang kurang dari itu, banyak orang menghabiskan waktunya, menikmati lingkungan dan keramaian kota Batu, khususnya di sekitar Alun-alun kota Batu.
Saya tidak pernah bosan menikmati alun-alun kota Batu, khususnya di senja hari. Â Rumah kami dekat, hanya sekitar setengah perjalanan ke Batu. Dalam satu bulan, hampir pasti saya selalu luangkan waktu kesana, sekalian menjalankan ibadah di Masjid Annur yang sangat indah dan megah
Suasana Alun-alun kota Batu (koleksi pribadi)
Keramaian atau aktivitas alun-alun dan
masjid saling melengkapi. Â Saat kumandang adzan, umat Islam beralih masuk masjid menjalankan
sholat. Sesudahnya, keramaian kembali berpindah ke alun-alun. Dua aktivitas yang sangat manusiawi,yakni memenuhi kebutuhan hal duniawi dan ukhrowi. Â Terasa sekali kesan tentang keramahan, kehangatan dan persahabatan di sekitar alun-alun dan masjid. Â Karakter ini tidak semua kota bisa meraihnya. Â Silakan pembaca bisa membuktikannya.
Dalam bulan
puasa ini, kehidupan alun-alun Batu relatif tidak berbeda dengan hari-hari biasa. Â Meski diakui pengaruh kehidupan ibadah di masjid lebih kental. Â Secara umum, jumlah jamaah sholat wajib lebih ramai.Â
Dibanding tahun sebelumnya, kali ini masjid Annur nampaknya lebih sibuk. Â Saat ini aktivitas layanan takjil dan berbuka diberi alokasi ruang lebih besar di area parkir masjid. Â Itu sebabnya daya tampung parkir masjid terilihat terbatas. Â Di area takjil tersedia meja dan kursi untuk makan untuk sekitar 150 orang. Â Sebagian orang yang tidak kebagian meja kemudian makan berbuka di serambi belakang masjid.
takjil di masjid Annur Batu (koleksi pribadi)
Setiap hari masjid memberi layanan takjil dan berbuka (makan) untuk 300 hingga 400 orang, sementara pada hari akhir minggu mencapai 500 hingga 600 orang. Â Panitia memasak sendiri menu buka puasa, selain menerima nasi kotak dari donatur. Â Kesibukan panitia memasak, dan melayani jamaah inilah yang menunjukkan suasana hangat dan bersahabat.
Ruang masjid Annur yang elegan (koleksi pribadi)
Menjelang adzan maghrib, para jamaah sudah antri dengan tertib dan sabar, mengambil takjil kolak atau jus buah. Â Sama sekali tidak ada kesan berebut, atau takut tidak kebagian takjil. Â Panitia melayani dengan ramah dan hangat. Â Jamaah duduk di serambi masjid atau kursi yang sudah tersedia. Â Nampak setiap keluarga atau rombongan duduk berkelompok, sambil bercengkerama hangat. Â Mereka juga banyak yang membawa makanan dari rumah.Â
Begitu suara bedug terdengar dan disusul adzan, semua orang bergegas berbuka. Â Suasananya riuh rendah namun sangat nyaman dan menyejukkan. Â Rasa manis kolak atau jus buah seolah makin mendinginkan hati, memberi rasa syukur dan nikmat atas semua karunia puasa. Â
Takjil berakhir saat kumandang Iqomat.
Selesai sholat Maghrib, kerumunan jamaah kembali antri dengan tertib untuk menu berbuka. Â Jamaah mengambil mangkok berisi nasi dengan lauk daging dan tahu. Â Ohh .. kiranya ini menu sup, karena panitia lainnya masih menambah kuah kuah hangat. Sup yang segar ini, pas untuk membuat hangat dari udara dingin kota Batu.
Para pembaca, silakan mampir ke kota Batu, nikmati suasana ibadah puasa di kota Batu.
Selamat beribadah puasa. Â Semoga Allah menerima amalan kita semua.
Malang, 10 Juni 2017
Lihat Travel Story Selengkapnya