Mohon tunggu...
Iwan Alinurdin
Iwan Alinurdin Mohon Tunggu... Guru

Guru adalah seorang pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, terutama pada pendidikan dasar dan menengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SPMB 2025: Sekolah Inklusif, Jabar Makin Istimewa

24 Juni 2025   12:49 Diperbarui: 26 Juni 2025   13:48 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SPMB (Sumber : https://soreang.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-3939372185/ingin-masuk-sekolah-sma-dan-smk-negeri-ini-aturan-baru-spmb-jabar-2025?page=al

Tahun ajaran baru 2025 akan segera dimulai dan salah satu momentum penting yang menjadi perhatian utama dunia pendidikan adalah proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Proses ini tidak hanya menjadi gerbang awal bagi siswa untuk melangkah ke jenjang pendidikan berikutnya, tetapi juga menjadi fondasi awal pembentukan karkter, identitas dan motivasi belajar siswa selama menempuh pendidikan di sekolah barunya. Oleh karena itu, penting bagi elemen sekolah untuk mempersiapkan diri, tidak hanya dari sisi administrasi penerimaaan siswa tetapi juga dari sisi budaya dan ekosistem sekolah yang ramah dan mendukung.

Proses adaptasi siswa baru terhadap lingkungan sekolah menjadi aspek penting yang tak boleh diabaikan. Transisi dari satu jenjang pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi membawa banyak tantangan, baik secara akademik, sosial maupun emosional. Sekolah perlu merancang program orientasi yang sistematis dan menyenangkan agar siswa baru dapat mengenal lebih dalam tentang visi-misi sekolah, tata tertib sekolah, tenaga pendidik, hingga suasana belajar yang khas. Kegiatan ini juga menjadi wadah awal siswa membentuk relasi sosial dengan teman sebaya maupun guru, serta belajar memahami nilai-nilai yang dianut oleh sekolah.

Lebih dari itu, sekolah yang menerima siswa baru juga harus menata berbagai aspek sarana dan parasana guna mendukung proses pembelajaran yang optimal. Fasilitas seperti ruang kelas, loboratorium, area bermain hingga ruang kegiatan ekstrakurikuler perlu disiapkan agar mampu mengakomodasi kebutuhan belajar siswa dengan beragam latar belakang. Tidak kalah penting, budaya sekolah juga harus ditata sedemikian rupa agar menjadi lingkungan yang inklusif, mendorong kolaborasi dan memberikan ruang bagi siswa untuk tumbuh secara utuh, baik akademik maupun karakter.

Setiap siswa datang ke sekolah dengan minat dan bakat unik yang telah terbentuk sejak masa pendidikan sebelumnya. Dalam konteks ini, penting bagi sekolah tujuan untuk melakukan identifikasi awal terhadap potensi siswa, baik melalui observasi, angket minat bakat maupun melalui komunikasi dengan orang tua atau sekolah asal. Informasi ini akan menjadi pijakan untuk menyusun program pengembangan minat dan bakat siswa, baik melalui kegiatan ekstrakurikuler, kelas bakat minta, hingga pembinaan prestasi di bidang tertentu. Sekolah yang mampu memfasilitasi pengembangan potensi ini akan mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga unggul dalam bidang yang diminatinya.

SPMB bukan hanya tentang proses seleksi administrasi tetapi juga tentang proses penerimaan secara emosional dan budaya. Saat sekolah mampu menjadi tempat yang ramah, mendukung, dan memperhatikan perkembangan setiap siswanya maka ia tidak hanya mencetak lulusan yang berpengetahuan tetapi juga berkarakter. Ke depan, sekolah harus terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang adaptif dan berpihak pada perkembangan siswa secara menyeluruh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun