Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk Indonesia

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diajeng Puspa Parasayu

23 Januari 2024   14:41 Diperbarui: 23 Januari 2024   15:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu berputar. Setahun, dua tahun, puluhan tahun sudah Mamih berumah tangga. Mamih tak mengingat lagi sosok Brian, lelaki yang pernah singgah di hatinya. Namun suatu hari alam semesta berpihak pada Brian. Ia dipertemukan dengan Sang Dewi yang menetap lama di hatinya. The one and only, dialah Mamih. Dalam satu perjalanan dinas, Brian bertemu Mamih di satu restoran ayam goreng. Mereka bersirobok saat sama-sama hendak menuju meja kasir. Pertemuan singkat yang punya arti besar bagi Mamih dan terutama Brian. Lelaki setia itu kini benar-benar tahu alasan mengapa surat-surat yang ia kirim tak berbalas. Sementara kesetiaan telah ia ikrarkan. Kesetiaan yang ia tujukan pada seorang wanita. Kesetiaan yang tidak menyisakan tempat bagi wanita lain. Cintanya hanya tertuju pada Mamih. Dan ia bahagia menjalani hari dengan memupuk harapan. Harapan akan cinta yang ia semai. Meski cinta itu tak utuh ia tuai. Brian hanya bisa memberi. Bukankah memberi, ungkap cinta yang sempurna? Ia memberikan hidupnya pada cinta. Pada Mamih, wujud dari cinta sejatinya. Dan padaku, Diajeng Puspa Parasayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun