Dalam semangat kolaborasi lintas negara dan pemberdayaan perempuan, Telkom University bersama Universiti Kuala Lumpur (UniKL) menyelenggarakan program pengabdian masyarakat internasional bertajuk A Women-Led Research and Innovation for Community Development Through Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini berlangsung dari September 2024 hingga Juni 2025, mencakup berbagai kegiatan di Indonesia dan Malaysia, serta melibatkan komunitas lokal, pelajar, mahasiswa, dan sekolah kejuruan. Dipimpin oleh Prof. Indrarini Dyah Irawati dari Telkom University dan menggandeng Assoc. Prof. Ts Dr. Zuhanis Mansor dari UniKL, program ini mengusung misi pemberdayaan perempuan, inovasi riset kolaboratif, dan peningkatan kapasitas komunitas melalui pendekatan teknologi dan keberlanjutan. Fokus utama program ini adalah memberdayakan kelompok perempuan dan masyarakat berpenghasilan rendah, sekaligus melatih mahasiswa perempuan untuk menjadi agen perubahan sosial melalui pelatihan kepemimpinan, pemanfaatan teknologi, dan pendidikan CSR yang aplikatif.
Dari Cipadung hingga Sumedang, dari Malaysia hingga Bandung
Kegiatan dimulai di RW 08 Cipadung Kulon, Panyileukan, Bandung---lokasi mitra binaan Telkom University sejak 2023 dalam pengembangan SiMonA, sistem monitoring aquaponik berbasis sensor dan Internet of Things (IoT). Mahasiswa dan dosen melakukan observasi lapangan dan diskusi bersama ibu-ibu PKK setempat untuk mengidentifikasi kebutuhan komunitas, khususnya dalam mengembangkan sistem aquaponik berbasis sensor yang telah diterapkan sebelumnya. Fokus kegiatan adalah membekali warga dengan pengetahuan seputar branding, desain kemasan, serta pemasaran digital hasil panen seperti sayur dan ikan. Program ini memperkuat kapasitas warga untuk memanfaatkan teknologi secara praktis demi peningkatan ekonomi rumah tangga.Â
Sebagai kelanjutan program, delegasi Telkom University melakukan kunjungan ke Universiti Kuala Lumpur (UniKL) dalam rangka kolaborasi internasional. Selama lima hari, 21 - 25 April 2025, mahasiswa mengikuti serangkaian kegiatan seperti campus tour, pelatihan AI dan IoT untuk pertanian cerdas, hingga demonstrasi teknologi hidroponik di SMK Seri Gombak. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman teknologi mutakhir, tetapi juga membangun jejaring akademik dan pemahaman lintas budaya melalui malam pertukaran budaya dan kunjungan ke situs Batu Caves. Implementasi sistem monitoring tanaman berbasis sensor oleh mahasiswa menjadi wujud nyata transfer teknologi dari kampus ke komunitas.
Kegiatan di Indonesia bagian akhir difokuskan pada penguatan kapasitas, edukasi keberlanjutan, dan pelatihan berbasis komunitas. Di Bandung, mahasiswa UniKL dan Telkom Univeristy mengikuti lokakarya kepemimpinan, pelatihan robotik, pengolahan pangan tradisional ramah lingkungan, serta mentoring branding dan kemasan untuk UMKM. Di Sumedang, mereka bekerja sama dengan SMK Karya Abadi untuk menerapkan sistem hidroponik cerdas dan melibatkan siswa dalam pelatihan langsung yang dibimbing oleh ahli pertanian digital. Selain itu, mahasiswa juga mengunjungi kawasan wisata dan pasar tradisional seperti Ciwidey dan Pasar Baru, guna memahami praktik keberlanjutan lokal dan melakukan penilaian kebutuhan komunitas berbasis observasi lapangan. Â
Hasil Nyata dan Rencana Ke Depan