Mohon tunggu...
ivankla
ivankla Mohon Tunggu... Administrasi - Senang dengan karya Jurnalis

Senang dengan karya jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jelajah Sepeda Wisata Toraja dalam Dedikasi dan Karya Wisata

25 Maret 2022   02:32 Diperbarui: 25 Maret 2022   02:40 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PANGGUNG EVENT JSWT 2018, dan Peserta asal Toronto, Kanada (Dokpri)

layout dari JSWT 2018
layout dari JSWT 2018

Tana Toraja disaat itu sdh terlibat dalam beberapa event XC namun masih orang perorangan (independet), belum ada komunitas sepeda di Tana Toraja. Nanti pd Bulan Februari 2011 - seakan tidak mau ketinggalan dengan daerah otonom lainnya - Tana Toraja akhirnya menandai kehadiran komunitas sepeda Tana Toraja dengan nama GCC (Gasing Cicling Community), yang deklarasikan dengan acara gowes bareng dengan kabupaten terangga di rujab Ketua DPRD. 

Kehadiran peserta gowes bareng lumayan junlahnya menandai hadirnya cycling community di Daerah Wisata. Dalam sesi sambutan baik daerah unsur Pemda dan unsur perwakilan komunitas sepeda dari kabupaten tetangga, disaat itu pula di sampaikanlah bahwa Tana Toraja akan memproyeksikan event sepeda skala regional Sulawesi selatan. Seakan tidak mau kalah dan ketinggalan dengan daerah lainnya yang telah lebih dulu menggelar giat XC.

Maka tindak lanjut dari dibuatnya event XC dimana Tana Toraja sebagai tuan tumah, kemudian di susunlah kepanitiaan, sama pada umumnya yang dilakukan untuk merealisasikan rencana kegiatan. Namun saat itu teman masih sulit membingkai penamaan event selain Cross Country (XC), ibarat sdh jadi pakem untuk event sepeda Jenis MTB.

Maka Ketua GCC saat itu Ivan Kalalembang yang juga menjadi Ketua Harian Panitia menawarkan konsep bersepeda wisata dengan nama "JELAJAH SEPEDA WISATA TORAJA" atau di singkat JSWT part 1. Karena event ini akan di didekasikan bagi Daerah dan PEMDA Tana Toraja khusunya sebagai Kalender Event tahunan, dalam menyedot jumlah kunjungan wisata ke Tana Toraja. 

Maka kegiatan ini, khusunya bersepeda gunung akan selalu ada pada rambunya yaitu Jelajah Sepeda Wisata Toraja. dan hasil Audance dgn Bapak Wakil Gubernur Sulsel di sepakati akan di laksanakan di tahun Genap atau satu kali dalam 2 Tahun - mengingat komuntas di Toraja Utara juga sudah mengagendakan gelar giat yang sama di Tahun ganjil dengan Penamaan XC TCC ( Cross Country Toraja Cycling Club). Bahkan dalam satu pesan khusus Wakil Gubernur, bahwa event Sepeda Gunung dgn tajuk JSWT sangat pantas keterkaitan antara konsep event dan karakter Tana Toraja sebagai Tujuan Wisata Nasional

Maka disepakatilah event Mountain Bike pertama akan digelar di Tana Toraja dengan nama Event JSWT.

PHOTO PENARI TRADISIONAL JSWT 2012 (Dokpri)
PHOTO PENARI TRADISIONAL JSWT 2012 (Dokpri)
Seakan Tak puas dengan kesepemahaman nama, Panitia juga mendisainnya dengan mengkolaborasikan kegiatan JSWT antara Sport dan Tourism. Dimana akan di pertunjukan pentas seni dan budaya Toraja serta suguhan panganan lokal saat menjamu para peserta yang hadir nantinya.

Kurang lebih persiapan delapan bulan, pasca penyusunan panitia di bulan maret. Maka di tanggal 1 dan 2 Desember (selama 2 hari), JSWT dihadiri kurang lebih 700 peserta, dari berbagi wilayah di Sulsel dan beberapa dari pulau Kalimantan, Jawa Tengah, Jakarta.  

Seperti biasa Panitia telah stanby 24 Jam, untuk menanti kedatangan tamu dari daerah untuk keperluan Registrasi, yang unik ditambah dengan suguhan cemilan khas Toraja yang pastinya tentu Kopi Asli Toraja. Peserta sangat menikmati, sebelun kemudia lanjut acara gala dinner di Rujab Bupati yang saat itu hadir juga bapak Wakil Gubernur Sulsel dan beberapa anggota DPRD yang sedianya akan melepas peserta di garis star keesokan harinya.

Akhir dari JWST part 1, ditandai dengan pembagian doorprize, setelah bersepeda menumpuh jarak 35 km, melewati perbukitan alam wisata Pango pango yang saat itu baru dalam tahap perintisan.
Dan di hari kedua, bak kecanduan peserta tak capek dan lelah menjajal tempat tempat wisata alam, diantaranya Kuburan Batu Lemo, Area Persawahan wisata Tampang Allo, Museum Buntu Kalando  di kecamatan sangalla dan Area Pemakaman/Kuburan Bayi (baby graves).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun