Mohon tunggu...
ROHHADATUL AIS FAUZIAH
ROHHADATUL AIS FAUZIAH Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa berasal dari Kota Malang dan tengah menempuh Pendidikan di salah satu kampus Kesehatan Negeri di Kota Malang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diet Bagi Penderita Diabetes Melitus

24 April 2025   08:08 Diperbarui: 24 April 2025   08:23 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

DIET BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS

oleh Kelompok 2 dengan dosen pembimbing Dr. Nurul Hidayah, S.Kep., Ns., M.Kep.

Mari Mengenal Diabetes Melitus

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin atau ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau tidak dapat memanfaatkan insulin yang ada dengan optimal. Insulin sendiri adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan penting dalam membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah sebagai sumber energi. Ketika mekanisme ini terganggu, glukosa menumpuk dalam aliran darah dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gejala khas seperti sering buang air kecil (poliuri), rasa haus berlebihan (polidipsi), lapar terus-menerus (polifagi), serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes melitus dapat menimbulkan komplikasi serius seperti kesemutan di kaki, luka yang sulit sembuh, gatal-gatal, hingga gangguan pada organ reproduksi.

Berdasarkan Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 oleh Departemen Kesehatan, di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi DM menjadi 10,9%. International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019 menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ke 6 dalam jumlah penderita DM yang mencapai 10,3 juta. Prediksi dari IDF menyatakan akan terjadi peningkatan jumlah pasien DM dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi 13,7 juta pada tahun 2030. Perubahan gaya hidup dan urbanisasi nampaknya merupakan penyebab penting timbulnya masalah ini, dan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Sesuai konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia (2022) oleh Perkumpulan  Endokrinologi Indonesia, Penyakit Diabetes Melitus dibagi dalam 4 golongan, yaitu; Diabetes Melitus Tipe I dan II, Diabetes Melitus Gestasional, dan tipe lain.

Konsep Diet Pada Penderita Diabetes Melitus

Penderita diabetes tidak harus merasa kekurangan dan terkekang dalam masalah makan. Penderita bisa belajar menyeimbangkan makanan dan membuat pilihan makanan yang sehat namun tidak menyampingkan makanan kesukaan. Untuk dapat mengendalikan kadar gula darah, penderita diabetes harus melakukan 5 pilar penatalaksanaan diabetes, yaitu: edukasi, penatalaksanaan diet, aktivitas fisik, obat-obatan, pemantauan kadar gula secara mandiri. Diet diabetes melitus disebut juga terapi gizi medis. Tujuannya adalah membantu penyandang diabetes memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang baik.

Prinsip Dasar Diet Diabetes Melitus

Diet diabetes melitus harus dirancang secara seimbang dan teratur, dengan memperhatikan tiga aspek penting yang dikenal sebagai prinsip 3J: Jenis, Jumlah, dan Jadwal makanan yang dikonsumsi.

  1. Jenis makanan: Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah, kaya serat, dan rendah lemak jenuh serta gula sederhana. Hindari karbohidrat olahan seperti nasi putih, roti putih, gula pasir, dan makanan manis lainnya.

  2. Jumlah makanan: Konsumsi makanan dalam porsi yang tepat sesuai kebutuhan kalori harian, biasanya sekitar 45-65% kalori dari karbohidrat kompleks, 20-25% dari lemak sehat, dan 10-20% dari protein. Kontrol porsi penting untuk menghindari lonjakan gula darah dan menjaga berat badan ideal.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun