Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Romansa Pendamping Desa

24 Juni 2017   18:59 Diperbarui: 24 Juni 2017   19:30 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemana peran Negara? Kemana kebijakan yang pro rakyat, kebijakan yang pro pada mereka seperti Surya?

Untuk jadi pemimpin, semua orang pasti bisa, jika hanya dengan menaikkan pajak, menaikkan harga, mencabut subsidi, dengan alasan semua untuk biaya membangun negri. Tanpa memikirkan, kebijakan yang diambil mencekik rakyat.

Kemana gerangan, sumber daya alam yang melimpah? Apakah itu hasil tambang alam, sumber destinasi  alam yang dikagumi keindahannya. Sumber budaya adiluhung yang membuat kagum manca Negara? Bukankah itu memiliki asset besar yang cukup punya andil dalam pembiayaan membangun Negara. 

Bukankah tujuan bernegara, bersatunya suku-suku, agama-agama agar masyarakat makmur untuk semua, tanpa pengecualian.

Surya bingung, mengapa dia dikecualikan? Tanpa THR, kontrak kerjanya hanya dalam hitungan bulan. Bahkan pernah hanya sebulan dalam setahun. Tanpa surat keterangan pengalaman kerja. Belum lagi gaji yang diterima sebesarUMR. 

Bukankah Surya sarjana, bukankah Surya tenaga yangdiharapkan sebagai volunteer, agen perubahan menuju Indonesia baru, dengan slogan mengepung atau membangun Indonesia dari desa.


Apa yang salah terhadap Surya dan teman-teman yang seprofessi dengannya? Jika system kerja Outsorsing menguntungkan pengusaha, surya masih mengerti, tersebab penguasa memang profeet oriented. Tetapi, Surya bukan bekerja pada pengusaha. Surya bekerja pada negri yang katanya ingin membangun Indonesia dari pinggiran.

*****

"Jadi, gimana Neng? Eneng tetap akan pergi?" tanya surya pada Eneng.

"Eneng terpaksa Kang?"

"Eneng nggak kasihan sama Akang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun