Mohon tunggu...
isybilia hana syafika
isybilia hana syafika Mohon Tunggu... Mahasiswa

Konten olahraga

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Tuku Coffe Kota Wisata : Rasa yang jujur dari tanah sendiri

31 Juli 2025   19:05 Diperbarui: 31 Juli 2025   19:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi penulis (2025)

Akhir-akhir ini Jalanan mendadak penuh sama orang-orang yang suka lari, ada yang ngejar target pace, ada juga yang cuma cari angin dan healing tipis-tipis. Buat para pecintanya, lari bukan cuma soal bakar kalori, tapi momen me time yang nggak bisa diganggu. Dan ritual wajib setelahnya? Nongkrong sambil ngopi di TUKU Kotwis, tentunya.


Begitu sampai kamu akan merasakan hangatnya suasana kafe yang membuat kamu ingin berlama lama disana. Nggak ada desain yang over, semuanya simpel tapi penuh cinta. Ga harus pakai baju bagus, karena mau pakai celana training habis lari, atau dengan sendal jepit pun akan tetap dilayani disana, hal ini juga yang membuat orang-orang ingin kembali lagi karena tidak merasa ditekan.

Dari Capek ke Latte :

Habis lari langsung mampir ke Kafe TUKU rasanya jadi semacam ritual yang wajib dijalani yang susah buat ditinggalin. Bukan cuma buat isi tenaga aja, tapi juga buat nongkrong sebentar sama orang-orang spesial yang bikin ga pengen cepat-cepat pulang. Biasanya duduk bareng, ngobrolin hal-hal receh, sambil nikmatin kopi favorit di Tuku dengan suasananya yang bikin hangat. Yang bikin nagih, bukan hanya ambience-nya tapi juga kualitas kopi yang selalu konsisten dari waktu ke waktu. Rasa yang kaya, nggak pernah bikin kecewa, dan bikin badan langsung bugar lagi setelah capek lari.

Tempat Menaruh Keluh yang Hangat :

Desainnya yang simpel yaitu perpaduan warna tembok dan bangku putih, dipadukan dengan jendela besar tempat ini jadi terasa hangat dan nyaman tanpa harus banyak corak. Cocok banget buat yang habis lari dan pengen istirahat sejenak sambil ngobrol santai. Banyak juga komunitas lari yang sering ngumpul di sini setelah lari entah itu pagi maupun malam. Mau datang sendiri sambil stretching ringan, atau nongkrong bareng teman buat cerita soal pace dan rute baru, suasananya selalu pas dan bikin betah.

Menu yang Ramah Perut Setelah Lari :
Habis lari ga berani minum kopi karena suka sakit perut? Tenang nggak usah khawatir. Di TUKU, banyak pilihan minuman yang lebih ringan yang tentunya cocok untuk orang yang punya perut sensitif. Ada Teh Melati Dingin yang segar, sampai Roti Isi Telur Mayo buat isi perut biar nggak kosong sebelum dan sesudah lari. Harganya? Tenang, di sini semua harganya masih ramah di kantong, Cocok banget buat pelari yang nyari tempat istirahat yang murag, enak, dan bikin nyaman.

Favorit pengunjung :

1. Es Kopi Susu Tetangga : kopi aman untuk pagi hari
2. Teh Melati Dingin : Cocok buat yang perutnya sensitif terhadap kafein berat
3. Susu Gula Aren : minuman creamy khas TUKU.
Kisaran Harga di TUKU :

Kisaran harga TUKU berada di level menengah ke bawah (affordable), lebih murah dibanding banyak kedai kopi modern lainnya tapi tidak murahan. Kisaran harganya mulai dari 10.000 - 30.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun