Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

18 April 2024   09:46 Diperbarui: 18 April 2024   10:08 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/FB Isur Suryati 

Sebagai seorang pendidik, kita pasti memiliki keinginan untuk terus berkembang dan memberikan dampak yang positif bagi murid kita. 

Program Guru Penggerak hadir untuk mewujudkan keinginan tersebut. Melalui program ini, Calon Guru Penggerak (CGP) dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang efektif.

Modul 1.2 dalam program Guru Penggerak berfokus pada pengembangan visi CGP sebagai pemimpin pembelajaran masa depan. 

Melalui modul ini, CGP diajak untuk berrefleksi dan berimajinasi mengenai kontribusi mereka terhadap dunia pendidikan dalam tiga tahun ke depan.

Tujuan Pembelajaran Khusus:


Modul 1.2 dirancang khusus untuk membantu CGP menciptakan gambaran diri mereka di masa depan sebagai Guru Penggerak yang efektif. 

Dengan mengeksplorasi nilai-nilai Guru Penggerak dan melakukan refleksi pembelajaran sebelumnya, CGP diharapkan dapat memproyeksikan diri mereka 3 tahun ke depan dan menggambarkan kontribusi mereka dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Tugas Demonstrasi Kontekstual:

Untuk mencapai tujuan tersebut, modul 1.2 menggunakan pendekatan demonstrasi kontekstual.  

Melalui tugas ini, CGP dituntut untuk membuat sebuah karya kreatif yang menggambarkan diri mereka sebagai Guru Penggerak di masa depan. Karya tersebut dapat berupa:

* Kisah narasi tertulis
* Presentasi PowerPoint
* Poster
* Peta pikiran
* Video
* Audio sederhana

Fokus penilaian tidak terletak pada format karya, melainkan pada kedalaman penggambaran kegiatan yang mewujudkan kelima nilai Guru Penggerak:

*Berpihak pada murid
* Mandiri
* Reflektif
* Kolaboratif
* Inovatif

Kisah Narasi Guru Penggerak: Melangkah Maju Menuju Masa Depan Pendidikan

Tahun 2026

Tiga tahun telah berlalu sejak saya menyelesaikan program Guru Penggerak. Kini, saya berdiri di depan kelas saya, penuh rasa bangga dan keyakinan. Di hadapan saya, murid-murid antusias mengikuti pembelajaran yang saya ciptakan dengan penuh semangat.

Perjalanan sebagai Guru Penggerak telah mengubah diri saya. Saya tidak lagi hanya seorang pengajar, tetapi juga pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan motivator bagi murid-murid saya. Nilai-nilai Guru Penggerak yang saya pelajari selama program telah menjadi kompas yang menuntun saya dalam setiap langkah saya.

Berpihak pada Murid

Sebagai Guru Penggerak, saya selalu berpihak pada murid. Saya memahami bahwa setiap murid memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, saya selalu berusaha untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid. Saya melibatkan murid secara aktif dalam proses belajar mengajar, dan saya memberikan mereka ruang untuk bereksplorasi dan mengembangkan potensinya.

Salah satu contoh nyata penerapan nilai ini adalah ketika saya mengajar mata pelajaran matematika. Saya tidak hanya memberikan ceramah dan memberikan soal-soal latihan, tetapi saya juga mengajak murid untuk belajar melalui permainan dan simulasi. Murid-murid menjadi lebih antusias dan terlibat dalam pembelajaran, dan mereka pun menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan.

Mandiri

Sebagai Guru Penggerak, saya selalu berusaha untuk mandiri dalam menjalankan tugas saya. Saya tidak hanya menunggu instruksi dari atasan, tetapi saya juga proaktif dalam mencari solusi dan mengembangkan ide-ide baru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah saya.

Salah satu contoh nyata penerapan nilai ini adalah ketika saya ditugaskan untuk menjadi ketua tim pengembangan kurikulum di sekolah saya. Saya memimpin tim dengan penuh tanggung jawab, dan saya berhasil mengembangkan kurikulum baru yang lebih berpusat pada murid dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Reflektif

Sebagai Guru Penggerak, saya selalu berusaha untuk reflektif dalam menjalankan tugas saya. Saya secara rutin melakukan evaluasi diri dan pembelajaran yang saya lakukan. Saya juga selalu mencari masukan dari murid, orang tua, dan rekan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran saya.

Salah satu contoh nyata penerapan nilai ini adalah ketika saya mengikuti pelatihan tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, saya mencoba menerapkan teknologi baru dalam pembelajaran saya. Saya memantau hasil penerapan teknologi tersebut dan melakukan evaluasi terhadap efektivitasnya.

Kolaboratif

Sebagai Guru Penggerak, saya selalu berusaha untuk berkolaborasi dengan rekan guru, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya. Saya percaya bahwa kerjasama dan gotong royong adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama.

Salah satu contoh konkret dari nilai ini adalah ketika saya bekerja sama dengan orang tua murid untuk mengorganisir kegiatan pembelajaran di luar kelas. Bersama-sama, kami membawa murid-murid ke kebun sebagai pembelajaran langsung. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat hubungan antara sekolah dan orang tua, tetapi juga meningkatkan keterlibatan murid dalam pembelajaran.

Menjadi seorang Guru Penggerak telah memberikan saya kesempatan yang luar biasa untuk berkembang menjadi pendidik yang lebih baik dan memberikan dampak yang positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. Saya yakin bahwa nilai-nilai Guru Penggerak akan terus menjadi pemandu utama dalam perjalanan saya sebagai seorang pendidik.

Meskipun kisah narasi ini hanyalah contoh, saya yakin setiap pengalaman Guru Penggerak memiliki keunikannya sendiri. Kisah narasi ini dapat disesuaikan dengan pengalaman dan konteks masing-masing Guru Penggerak. Media-media yang dapat digunakan untuk menyampaikan kisah narasi ini sangatlah beragam, mulai dari teks tertulis, presentasi PowerPoint, poster, peta pikiran, video, hingga audio.

Panduan Menyusun Kisah Narasi:

Berikut adalah beberapa panduan yang dapat membantu Guru Penggerak dalam menyusun kisah narasi mereka:

1. Mulailah dengan refleksi diri

Renungkan pengalaman Anda sebagai pendidik dan nilai-nilai yang Anda pegang teguh. Bagaimana nilai-nilai tersebut memengaruhi cara Anda mengajar dan berinteraksi dengan murid?

2. Pikirkan tentang visi Anda untuk masa depan

Apa yang Anda harapkan sebagai seorang Guru Penggerak di masa depan? Bagaimana Anda ingin memberikan kontribusi bagi murid-murid Anda dan dunia pendidikan secara keseluruhan?

3. Gunakan contoh konkret untuk menggambarkan ide Anda

Ceritakan pengalaman nyata tentang bagaimana Anda menerapkan nilai-nilai Guru Penggerak dalam praktik sehari-hari. Berikan contoh konkret tentang bagaimana Anda membantu murid belajar, bekerja sama dengan rekan-rekan sesama pendidik, dan membawa perubahan positif di lingkungan sekolah Anda.

4. Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas

Pastikan kisah narasi Anda mudah dipahami oleh pembaca. Hindari penggunaan jargon dan bahasa teknis yang mungkin sulit dipahami.

Periksa kembali pekerjaan Anda

Pastikan kisah narasi Anda bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan.

Tugas demonstrasi kontekstual modul 1.2 memberikan kesempatan bagi Guru Penggerak untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai Guru Penggerak dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diaplikasikan dalam praktik nyata. Dengan menyusun kisah narasi yang kreatif dan inspiratif, Guru Penggerak tidak hanya memotivasi diri sendiri tetapi juga orang lain untuk terus belajar dan berkembang sebagai pemimpin pembelajaran yang efektif.

Mari bersama-sama memajukan pendidikan di Indonesia dengan semangat Guru Penggerak!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun