Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran

2 Februari 2024   11:00 Diperbarui: 2 Februari 2024   11:20 27715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-kantor-bekerja-laki-laki-7433830/

Mempelajari etika penting karena membantu dalam pengambilan keputusan, membangun hubungan positif, dan mendidik siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab. 

Sekolah, sebagai institusi moral, memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mengajarkan nilai-nilai moral secara eksplisit. 

Dengan memahami dan menerapkan etika, pendidik dapat membantu membentuk karakter siswa untuk hidup di masyarakat yang beragam.

Sebagai institusi moral, sekolah memainkan peran krusial dalam membentuk budaya, nilai, dan moralitas pada murid. Perilaku warga sekolah, termasuk kepala sekolah, menjadi teladan penting bagi siswa dalam menerapkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah. 

Kepemimpinan kepala sekolah memiliki dampak besar dalam menciptakan sekolah sebagai lembaga moral. Dalam menghadapi dilema etika, pemimpin sekolah harus mengambil keputusan yang mencerminkan integritas sekolah dan nilai-nilai yang dianutnya. Keputusan tersebut tidak hanya mempengaruhi warga sekolah, tetapi juga menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya. 

Dengan memahami etika, sekolah dapat menjalankan peran moralnya secara efektif. Etika, moral, dan etiket memiliki perbedaan konseptual yang perlu dipahami.

Prinsip-Prinsip Etika

Prinsip-prinsip etika menjadi panduan dalam pengambilan keputusan, bukan hanya berdasarkan preferensi pribadi, tetapi nilai-nilai kebajikan universal. 

Calon Guru Penggerak diingatkan untuk menghargai dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam tindakan sehari-hari. Pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal, seperti keadilan, keselamatan, dan kejujuran, menjadi kunci untuk membentuk motivasi instrinsik dalam diri siswa. 

Diane Gossen menekankan pentingnya mengajarkan nilai-nilai ini untuk mendukung perkembangan positif dan integritas individu. Prinsip-prinsip etika ini bersifat universal, melintasi batasan sosial, linguistik, etnis, dan agama, menjadi landasan yang dapat mempersatukan masyarakat pendidikan.

Pertanyaan Pemantik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun