Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Gaslighting dan Dampaknya bagi Relationship

23 September 2022   13:47 Diperbarui: 23 September 2022   21:35 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita mengendusnya maka akan tercium aroma yang menarik dan memikat hati. Hingga ingin secepatnya mencicipinya. Padahal, di dalamnya ada sianida yang sangat mematikan. Begitulah, gaslighting diumpamakan.

Istilah gaslighting pertama kali ditemukan dari film karya sutradara George Cukor yang berjudul gaslight.

Mengutip dari healthline.com, gaslighting merupakan salah satu jenis pelecehan yang terselubung, saat pelaku menyesatkan target dengan narasi yang palsu. 

Sebuah bentuk manipulasi yang akibatnya dapat membuat seseorang merasa bersalah, dan dampak buruknya adalah sampai meragukan dirinya sendiri. 

Jika dilakukan dalam jangka panjang, efeknya gak main-main. Korban akan kehilangan harga diri dan rasa percaya dirinya. Akibatnya, korban akan mempertanyakan penilaian dan kenyataan yang sedang mereka alami dan rasakan.

Oleh karena itu, kita harus hati-hati dalam berucap. Agar kita tidak menjadi pelaku atau korban dari gaslighting. 

Jangan sampai, kata-kata manis yang keluar dari mulut kita dapat menyebabkan orang lain menjadi merasa tidak percaya diri, cemas, depresi, sulit membedakan mana yang benar dan yang bohong, dan timbul ketergantungan kepada pelaku gaslighting. 

B. Alasan seseorang melakukan gaslighting

Ketika seseorang berbicara yang manis dan bernada manipulatif, sebenarnya kita harus bertindak waspada, ya. Agar kita tidak termakan oleh narasi palsu yang sedang ia luncurkan. Karena, pelaku gaslighting bisa siapa saja. Bahkan orang terdekat kita. Mungkin pasangan, saudara, kakak, adik, anak, teman dekat, dan lain-lain.

Alasan seseorang menjadi pelaku gaslighting adalah karena ia ingin menguasai orang lain. Dia merasa bahwa dirinya berhak untuk mengendalikan orang tersebut. Pelaku gaslighting beranggapan bahwa hanya perasaan dan pendapat mereka sendirilah yang paling penting.

Pada umumnya, orang yang melakukan gaslighting adalah orang yang memiliki ego tinggi, narsistis, dan sombong. Pelaku gaslighting disebut dengan istilah gaslighter. Dia akan terlihat sangat berkuasa dan mengontrol orang lain dengan cara yang dikehendakinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun