Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menerapkan Formula 15/1/5 dan Bersiaplah Menjadi Ahli

29 Agustus 2022   19:40 Diperbarui: 29 Agustus 2022   19:51 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konsisten mempelajari passion /Pexels.com/Judit Peter

Saya bertanya kepada diri sendiri. Apa yang saya sukai, menjadi hobi, cita-cita, passion, dan kegiatan ini dapat mendukung karir saya di masa depan. Didapatlah kata menulis. Ya, saya suka menulis. Menjadi cita-cita juga, bahwasanya saya ingin menjadi seorang guru yang menulis.

Karena, menulis itu banyak genre, ada puisi, cerpen, novel, esai, artikel, dan lain-lain. Saya bertanya lagi kepada hati nurani terdalam, "Genre apa yang ingin kamu dalami?" Saya melakukan kontemplasi. 

Untuk puisi, cerpen, dan esai saya sudah pernah membuatnya. Saya juga beberapa kali menulis puisi untuk perlombaan. Alhamdulillah, hasilnya tidak terlalu buruk. Begitu pun dalam menulis cerpen, saya sudah berhasil menembus media lokal, dan menerbitkan sebuah buku kumpulan cerpen berbahasa Sunda.

Akhirnya, dari hasil perenungan tersebut saya mendapatkan sebuah kesimpulan. Bahwa saya akan mempelajari artikel. Petualangan pun dimulai, saya mencari-cari informasi tentang lomba-lomba menulis artikel di media sosial.

Karena, menurut hemat saya, langkah pertama agar kita dapat menulis artikel dengan cepat itu. Bisa dimulai dengan mengikuti sebuah lomba. 

Sebelum menulis untuk materi lomba tersebut. Saya mencari contoh artikel yang menjadi juara lomba, membacanya dengan seksama, menulis poin-poin penting, dan memperhatikan bagian-bagiannya.

Sebuah informasi dari media sosial mengantarkan saya pada akun Kompasiana. Tidak berpikir panjang, saya pun memutuskan untuk mendapat dan memposting sebuah artikel untuk mengikuti lomba menulis tersebut.

Setiap hari, saya meluangkan waktu selama 15 menit untuk menyimak YouTube tentang kepenulisan. Banyak pendapat dan petuah dari para penulis senior yang saya dengar dan praktekan.

Namun, cara yang dirasa epektif dan efisien dalam menulis adalah dengan membaca tulisan para senior di Kompasiana, sebagai beyond bloging yang menjadi media menyalurkan passion saya tersebut.

Saya melakukan proses Amati Tiru dan Modifikasi pada karya-karya tersebut. Target saya saat itu adalah agar artikel yang saya buat dilabeli PILIHAN. 

Butuh perjuangan sebagai penulis pemula, supaya artikel tersebut bisa masuk kategori pilihan di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun