Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Bahagia

6 Juni 2022   14:08 Diperbarui: 6 Juni 2022   14:17 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bahagia |Tribunnews.com

Aku sudah bosan 

Membaca puisi duka lara

Ceritanya itu-itu saja

Bila bukan ratapan

Mungkin raungan 

 

Lagu patah hati 

Berkelindan dengan kesepian

Simponi dari nuansa ditinggalkan dan kehilangan


Apalagi setelah itu?

Jeritan pilu 

Rinaian air mata

Luka nestapa 

Bercokol dalam dada


Siapa yang sudi

Menangis semalam suntuk

Hingga sisakan bulatan hitam di ujung mata

Untuk sebuah puisi saja


Hati-hatilah! dengan bacaanmu!

Kata-kata putus asa

Bantai habis semangat dan gelora jiwa

Hingga pijar asa

Padam sebelum dinyalakan


Bila tidak ada penyair yang membuatnya

Biarlah aku saja!

Aku akan membuat sebuah puisi bahagia

Janjiku entah kepada siapa


Cukup lama

Aku merenung dalam hening

Telunjuk menukik di atas kening

Tidak memberi ruang bagi aktivitas lain

Otak sedang berfikir keras


Mencoba merangkai kata

Untuk menyusun sebuah puisi

Dengan substansi bahagia


Langkah pertama

Kukumpulkan kata dalam sebuah cawan ide

Banyak juga kutemukan

Bahagia, gembira, senang, tawa, riang, ceria


Setelah itu

Kembali aku termenung

Frasa menjadi tumpul

Ingatan pun berkemul

Kata-kata berlarian

Berkejaran dengan satu-dua tanda baca


Rinai hujan di luar rumah

Tawarkan aroma kantuk yang lekat

Puisi bahagia itu selesai dalam angan-angan

Ah, sudahlah

Ternyata susah menulis puisi dalam keadaan bahagia



Sumedang, 06 Juni 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun