Mohon tunggu...
Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tetap Puasakah Meski Melakukan Perjalanan Nyekar dan Silaturahmi ke Surabaya

5 Maret 2025   17:02 Diperbarui: 5 Maret 2025   17:02 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa jalan terus, mengais rezeki tidak tergerus (dokumentasi pribadi)

Bepergian saat puasa? Tetap berpuasa? Tidak takut lemas dan puasanya batal? Insyaallah tidak. Bismillah saja lah! Berkaca dari para pejuang nafkah, puasa jalan terus meski mengais rezeki tidak tergerus.

Biasanya, nyekar sambil silaturahmi ke tempat saudara kami lakukan sebelum memasuki bulan puasa, atau menjelang hari raya. Tapi berhubung harus membagi waktu, suami mengajak saya nyekar dan silaturahmi ke Surabaya, di awal puasa. Sedang lebaran nanti kami habiskan di Purworejo.  

Dulu, kami sekeluarga selalu ke Surabaya dulu sebelum lebaran untuk nyekar dan silaturahmi kemudian shalat ied di sana. Setelahnya kami berbalik ke barat dan berlebaran di Purworejo.  Perjalanan panjang yang melelahkan. Butuh stamina prima untuk melakukan ritual lebaran yang sudah sekian lama kami lakukan. 

Kali ini kami berusaha membagi waktu. Awal puasa kami mudik ke tempat suami dulu di Surabaya. Kalau habis lebaran nanti ada waktu dan kesempatan juga, kita bisa mudik Surabaya lagi. 

Sehabis makan sahur kami sudah mulai bersiap untuk mengadakan perjalanan ke Surabaya. Tapi kali ini sepertinya tidak terlalu ribet seperti biasanya. Tidak perlu membawa bekal makanan, karena kami berniat langsung pulang setelah hajat terlaksana. Cukup membawa beberapa botol air minum kemasan, jaga-jaga kalau waktu berbuka kami masih di perjalanan.

Perjalanan menembus pagi(dokumentasi pribadi)
Perjalanan menembus pagi(dokumentasi pribadi)

Apakah boleh saat bepergian tidak berpuasa?

Dikutip dari https://quran.nu.or.id/al-baqarah/185

Dalam surat Al-Baqarah 185 terdapat penjelasan hukum berpuasa Ramadan bagi orang yang dalam perjalanan:

"Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain."

Di sini dijelaskan, bahwa orang yang dalam perjalanan diperbolehkan tidak berpuasa, tapi wajib menggantinya di hari lain di luar bulan Ramadan. Hukumnya sama dengan orang yang meninggalkan puasa ramadan karena sakit.

Orang yang melakukan perjalanan jauh diperbolehkan tidak berpuasa, tapi wajib mengganti nya di luar bulan Ramadan (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
Orang yang melakukan perjalanan jauh diperbolehkan tidak berpuasa, tapi wajib mengganti nya di luar bulan Ramadan (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)

Tapi apabila tidak memberatkan, orang yang dalam perjalanan tetap wajib berpuasa. Tapi kalau berat apalagi membahayakan, sebaiknya keringanan atau ruksah yang diberikan dimanfaatkan.

Siapa saja yang diperbolehkan tidak berpuasa saat Ramadan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun