Mohon tunggu...
Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Uniknya Naik Tayo Rasa Kuda Kayu Keliling Kebun Teh Jamus

15 Februari 2025   21:34 Diperbarui: 18 Februari 2025   18:10 1722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rute bus Tayo masuk ke gerbang wisata sumber Lanang, dan naik di jalan berbatu menuju perkebunan teh Jamus. Jangan kaget, di sini jalan beraspal berakhir, dan berganti jalan berbatu dan jalan setapak yang hanya cukup untuk satu kendaraan roda 4, sementara kanan kirinya berupa kumpulan tanaman teh.

Keliling kebun teh Jamus naik bus Tayo yang bisa melonjak- lonjak(dokumentasi pribadi)
Keliling kebun teh Jamus naik bus Tayo yang bisa melonjak- lonjak(dokumentasi pribadi)

Mulai di sini petualangan dimulai. Glodag...glodag dan memantul-mantul seperti naik kuda kayu. Apa malah ala Rodeo? Hehehe.. 

Lumayan ngeri sebenarnya, tapi mending dibawa asyik saja. Yakin saja pada Pak sopir yang sudah terbiasa. Tapi kalau mau merekam sepertinya goyang, karena jalan yang bergeronjal. 

Meski ngeri-ngeri sedap, sebenarnya pemandangan di kanan kiri jalan sangat indah, apalagi suasana sedang cerah setelah sebelumnya hujan dengan intensitas sedang dan membuat cuaca gelap seperti berkabut .

Setelah sekitar 10 menit, bus Tayo berhenti di tengah perkebunan teh. Kita bisa mengamati kondisi jalan yang tadi dilewati, sekaligus bisa lebih intens menikmati keindahan kebun teh di atas ketinggian.

Cuaca cerah, memaksimalkan keindahan kebun teh yang hijau, langit biru dan putihnya awan(dokumentasi pribadi)
Cuaca cerah, memaksimalkan keindahan kebun teh yang hijau, langit biru dan putihnya awan(dokumentasi pribadi)

Di sini pengunjung bisa duduk-duduk di dangau yang ada di pinggir jalan. Kebun teh sudah sepi, sebab kualitas teh terbaik didapat pada pemetikan di pagi hari. Setelah matahari bersinar terik sampai sore, kualitas daun teh kurang baik jika memaksa untuk dipanen.

Istirahat dulu di dangau yang tersedia (dokumentasi pribadi)
Istirahat dulu di dangau yang tersedia (dokumentasi pribadi)

Biasanya, daun yang diambil hanya pucuknya, ditambah 1 atau 2 lembar di bawahnya. Itu adalah kualitas daun teh terbaik.

Sambil istirahat juga bisa mengamati kondisi jalan yang akan dilewati. Di beberapa tempat yang datar sebenarnya biasa saja meski masih jalan tanah berbatu. Tapi saat melewati tikungan sempit dan di sebelahnya kebun teh yang tertata dalam teras Siring membuat rasa nano-nano, antara ngeri sekaligus takjub menikmati keindahan hijau nya daun teh dan langit biru dihiasi Mega putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun