Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pulihnya Bisnis Kuliner di SFC

9 Februari 2023   12:31 Diperbarui: 9 Februari 2023   15:52 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sleko Food Court, salah satu pusat Kuliner di Kota Madiun (dokpri IYeeS) 

Food Court Sleko akan akan menjadi tempat kuliner terbaik di Kota Madiun,” (Walkot Maidi)

Sleko Food Court (SFC) merupakan salah satu pusat Kuliner di Madiun yang diresmikan pada Sabtu malam, 4 Desember 2021 ini juga sekaligus launching penggunaan portal gate system dan e-retribusi untuk pengelolaan parkir. 

SFC ini merupakan ide Pak Walkot untuk menggenjot perekonomian yang sempat tiarap dihantam pandemi covid-19. Diharapkan perekonomian pulih lebih kuat dengan ditopang UMKM yang bergerak di bidang Kuliner. 

Dari kejauhan sudah terlihat keramaian dan kemeriahan di SFC (dok IYeeS) 
Dari kejauhan sudah terlihat keramaian dan kemeriahan di SFC (dok IYeeS) 

SFC dibangun berupa area indoor yang luas dan terbuka dengan banyak meja kursi yang ditata dalam satu paket per meja. Tapi jumlahnya banyak, sehingga bisa dimanfaatkan satu meja satu rombongan atau satu keluarga. 

Meja dan kursi ini merupakan aset pemkot yang bebas dimanfaatkan pengunjung yang memesan Kuliner apa saja di area SFC. 

Sementara di pinggir-pinggir area berjajar UMKM bidang Kuliner dengan bermacam produk Kuliner. 

Dari aneka minuman tradisional, sampai Kuliner dari berbagai daerah maupun kekinian bisa ditemukan. 

Pengunjung bebas memilih Kuliner dan memilih tempat yang diinginkan senyampang masih kosong. 

Tempat yang luas, dengan meja kursi bebas, dan suasana santai (dokpri IYeeS) 
Tempat yang luas, dengan meja kursi bebas, dan suasana santai (dokpri IYeeS) 

Tempat yang luas dan  bersih memanjakan pengunjung dengan kenyamanan yang ditawarkan. 

Bahkan Kuliner yang lezat dan menarik ditawarkan dengan harga terjangkau. 

Kuliner bintang 3 dengan harga kaki lima. Begitu menurut pendapat Pak Walkot yang sudah sempat mencicipi beberapa Kuliner di SFC. 

Lontong kikil, 16 ribu/porsi, dan teh tawar 3 ribu, total 19 ribu. Cukup terjangkau (dokpri IYeeS) 
Lontong kikil, 16 ribu/porsi, dan teh tawar 3 ribu, total 19 ribu. Cukup terjangkau (dokpri IYeeS) 

Setelah berkeliling mencermati menu-menu yang ditawarkan lapak UMKM, akhirnya suami saya memilih Lontong kikil kesukaannya. Dulu, di pasar sleko ini, saat belum ditata, banyak yang menjual lontong kikil yang rekomended. 

"Dibayar dulu, Bu! " Kata penjualnya saat saya memesankan suami lontong kikil dan segelas teh tawar. 

"Lontong kikilnya 16 ribu, teh tawarnya 3 ribu, total 19 ribu! " Katanya. 

Sayapun segera membayar. Menu yang lain tahu campur dan lontong balap

Tadinya saya mau memesan ke lapak UMKM lain, tapi seperti nya lontong balap oke juga. 

"Tambah lontong balap sama jeruk panas, Mbak! " Kata saya. 

"Lontong balapnya tidak ada, Bu. Tinggal tahu campur! "

"Owh, ya sudah. Tidak jadi, Mbak! " 

Tahu campur juga mirip lontong kikil dengan kuah mlekoh gurih berlemak. Saya kurang suka. Kl lontong balap kuahnya bening dan banyak sayurannya. Tapi ternyata kosong. 

Soto iso babat, 14 ribu, jeruk panas 2 ribu. Sangat terjangkau dengan suasana makan yang nyaman dan menarik (dokpri IYeeS) 
Soto iso babat, 14 ribu, jeruk panas 2 ribu. Sangat terjangkau dengan suasana makan yang nyaman dan menarik (dokpri IYeeS) 

"Mas, aku cari menu lain ya. Pengin soto! " Kataku pada suami. 

"Ya! "

"Sekalian mau foto-foto! "

"Ya! "

Setelah melihat-lihat, ternyata Kuliner soto sudah banyak yang habis. Ada beberapa lapak yang menyediakan aneka soto, tapi rata-rata sudah habis. Bahkan ada rombongan yang juga sedang mencari soto, tapi habis juga. 

Mungkin di sini soto merupakan primadona. Kuliner yang cocok dengan lidah banyak orang, dan harganya relatif murah. 

Akhirnya di ujung saya bertemu lapak aneka soto. Dari soto daging, soto ayam, soto babat

Saya pilih soto babat yang agak langka. 

"Hiii... Kolesterol! " Pasti ada yang bergidik melihat soto yang saya pesan.(Sesekali nggak papa kan? Hehehe). 

Ternyata harganya lebih murah dari lontong kikil. Cuma 14 ribu/porsi, dan jeruk panasnya cuma 2 ribu. Murah kan? 

Tampilannya cantik, rasanya juga lezat. Benar apa yang dikatakan Pak Walkot tentang SFC. 

"Kuliner bintang 3 dengan harga kaki 5"

Alunan lagu sumbangan pengunjung diiringi kru yang bertugas, mengalun syahdu menghibur pengunjung(dokpri IYeeS) 
Alunan lagu sumbangan pengunjung diiringi kru yang bertugas, mengalun syahdu menghibur pengunjung(dokpri IYeeS) 

Menyantap makanan lezat penuh khidmat, terdengar alunan lagu merdu yang dinyanyikan pengunjung /penyanyi tetap diiringi organ tunggal dari kru SFC. 

"Kau selalu di hatiku, Terpaut di dalam sukma.... 

Tiada ku bimbang tiada kuragu
Akan setia janjimu.... 

Bersemi di dalam kalbu
Penawar hati nan lara.... 

Padamu bintang padamu bulan,Saksi yang abadi.... 

Tiap rombongan bisa memilih sendiri meja dan menu yang diinginkan (dokpri IYeeS) 
Tiap rombongan bisa memilih sendiri meja dan menu yang diinginkan (dokpri IYeeS) 

SFC juga menjadi sarana nongkrong dan ketemuan. Dari anak muda sampai generasi tua. 

Tempatnya yang luas tanpa sekat, tetap menyisakan privasi yang di bagi dalam meja-meja yang cukup berjarak. 

Selamat tinggal SFC... (Dokpri IYeeS) 
Selamat tinggal SFC... (Dokpri IYeeS) 

Akhirnya acara makan malam usai. Kami harus pulang. 

"Dek, ngisi kotak sawer dulu ya! "

"Ya, sana" Kataku. 

Kami bergegas pulang, saat rintik hujan mulai menderas. 

Eh, balik lagi! Payung tertinggal. Hehehe.. 

Kami berpayungan berdua ke tempat parkir. 

"Ala ciwel.. Ciwel.. Ciwel..ciwel.. ciwel.. 

Duh kenapa malah lagu itu yang dinyanyikan saat kami meninggalkan SFC. 

Sampai di portal keluar, kami serahkan kertas parkir e-retribusi dengan portal gate system pada petugas. 

Suamiku menyerahkan uang 5 ribu, biasanya tarif parkir mobil segitu. 

"Dua ribu, Pak! " Kata petugasnya. 

"Ya, sudah. Ambil saja kembaliannya. 

Ya ampun... Parkir pun murah. Menambah nilai plus SFC saja. 

O, iya. SFC ini lokasinya di Jl Musi, Kecamatan Pandean Kota Madiun. 

Terima kasih, semoga bermanfaat bagi yang ingin berwisata Kuliner di Kota Madiun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun