Mohon tunggu...
Isti Sanver
Isti Sanver Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik, Universitas Sains Al-Qur'an Jawa Tengah

Perempuan yang menyukai olahraga seperti berenang dan bulutangkis, serta suka memasak.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sikap Indonesia sebagai Presidensi G20 Terhadap Konflik Rusia-Ukraina

14 Juli 2022   10:07 Diperbarui: 14 Juli 2022   11:11 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara Republik Indonesia memilih sikap bebas-aktif dalam menyikapi konflik yang terjadi antar Rusia-Ukraina. Sikap bebas-aktif yang dimaksud bukan berarti bersikap netral. Sesuai dengan pasal 3 pada UU No 37 Tahun 1999 mengenai Hubungan Luar Negeri, bebas-aktif yang dimaksud adalah bebas dalam menentukan sikap juga kebijakan. 

Tidak menggantungkan diri terhadap satu kekuatan dunia. Maksud dari bebas-aktif yang dilakukan Indonesia dalam menanggapi konflik Rusia-Ukraina tersebut adalah guna menciptakan ketertiban nasional, kemerdekaan, perdamaian abadi, dan juga keadilan sosial demi kepentingan nasional. Hal tersebut sesuai dengan tujuan adanya perdamaian dunia dan juga juga berbasis hukum internasional.

Presidensi G20 yang saat ini di pimpin oleh negara Republik Indonesia merupakan suatu penghormatan, dimana Indonesia dipercayai untuk memimpin dalam upaya menemukan solusi terhadap krisis ekonomi global serta pemulihan kondisi perekonomian dari beberapa negara setelah terjadinya pandemic Covid-19 di berbagai penjuru dunia, dan juga mencari solusi untuk segera menyelesaikan konflik yang terjadi. 

Negara Indonesia bersikap bebas-aktif ketika menjabat sebagai presidensi G20 diantaranya ialah, tidak serta merta memboikot Rusia dari G20, dengan alasan keputusan untuk memboikot tidak berada di tangan presidensi sekalipun, tetapi dari hasil diskusi antar anggota pada G20. Karena pada dasarnya, Konflik berkepanjangan ini berbuntut pada tuntutan Amerika Serikat dan Blok Barat agar Indonesia mempertimbangkan kembali untuk mengundang Rusia dalam perhelatan besar G20 pada bulan Oktober atau November 2022 di Bali. 

Indonesia juga mengundang negara Ukraina yang  bukan merupakan keanggotaan dari G20 dengan alasan Ukraina termasuk negara yang juga merasakan dampak dari adanya pandemic Covid-19. Selain itu, konflik yang terjadi antar dua negara tersebut mempengaruhi perekonomian dunia, seperti ketidak stabilan kondisi  pasar. Sehingga dalam hal ini Rusia juga perlu untuk ikut sertakan dalam pemulihan ekonomi dunia, karena tema dari G20 tersebut adalah Recover Together and Recover Stronger. 

Selanjutnya adalah Ukraina perlu memberikan informasi terkait perkembangan konflik antar kedua negara tersebut, agar penanganan dalam pemulihan ekonomi dapat dilakukan dengan tepat, sesuai dengan situasi perkembangan yang ada. Ketiga hal tersebut semakin jelas bahwa Indonesia yang bersikap bebas-aktif sebagai presidensi G20 tidak dapat ditekan oleh dan dari negara manapun. Sehingga tidak bergantung kepada salah satu pihak terkait.

Menurut pandangan pribadi, sikap bebas-aktif yang dilakukan Indonesia terhadap konflik Rusia-Ukraina merupakan sikap yang tepat dan seharusnya dilakukan. Demi menjaga perdamaian dunia, dan juga ketertiban dunia. 

Disamping itu, Indonesia yang saat ini menjadi presidensi G20 tidak dapat ditekan dari berbagai pihak manapun. Sehingga kepentingan nasional yang menjadi tujuan pun dapat tercapai tanpa adanya pihak yang akan dirugikan. Dengan sikap bebas-aktif akan terjdi hubungan internasional yang baik dan sesuai dengan prinsip Indonesia dalam kepentingan internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun