Bahkan, bidang komunitas, bisa menjadi salah satu pilihan karir. Muhammad Fikri, yang kini menjadi Kepala Manajemen Komunitas Bukalapak, barangkali bisa menjadi salah satu contoh. Posisi tersebut, diraih Muhammad Fikri melalui proses yang panjang berkomunitas, sejak tahun 2005, saat ia kuliah Ilmu Komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Ia mulai bergabung dengan komunitas Peace Generation Yogyakarta, pada tahun 2005. Selain itu, ia pun aktif di organisasi kepramukaan UGM. Setelah selesai kuliah tahun 2009, ia bekerja di bidang pendidikan, kepemudaan, dan budaya di Jogja, selama kurang lebih 1,5 tahun.
Selanjutnya, di pertengahan tahun 2011, ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan United Nations Volunteer (UNV). Lalu, tahun 2012 hingga 2014, ia bekerja di Putera Sampoerna Fondation sebagai Digital Community Officer. Dari cuplikan perjalanan karir Muhammad Fikri tersebut, kita bisa mencermati, bahwa hasrat berkomunitas yang ia rintis sejak kuliah, telah menjadi fondasi penting bagi perjalanan karirnya.
Di tempat lain dan di bidang lain, tentu masih banyak Muhammad Fikri yang lain. Maka, jangan sia-siakan waktu selagi masih memungkinkan. Bergabunglah dengan komunitas. Jadilah pengelola serta penggerak komunitas. Sebagaimana ditulis Ayu Utami kita tidak bisa kreatif sendirian di muka bumi ini.
Nah, dalam konteks memotivasi diri, saya rindu dengan hasrat berkomunitas Kompasianer, yang dulu sungguh mengagumkan.
isson khairul --dailyquest.data@gmail.com
Jakarta, 08 Juli 2019 Â Â
--
Kurasi tentang Headline tersebut, dilakukan oleh Kompasianer Yos Mo, yang diposting di Kompasiana pada 5 Agustus 2015
dan pada 8 September 2015